Ad imageAd image

10 Keutamaan Bulan Muharram, Momentum Hijrah dan Ibadah Terbaik Setelah Ramadan

Ida Agus
38 Views
5 Min Read

Wonosobo ( LintasTopik.com) – Bulan Muharram adalah salah satu bulan paling istimewa dalam kalender Hijriyah. Selain menjadi penanda tahun baru Islam, bulan ini juga termasuk dalam empat bulan suci (asyhurul hurum) yang dimuliakan oleh Allah SWT. Banyak keutamaan spiritual yang terkandung di dalamnya, terutama dalam hal ibadah, muhasabah diri, dan amal kebajikan.

Berikut ini 10 keutamaan bulan Muharram yang bersumber dari dalil shahih dan referensi Islam yang kredibel:

1. Termasuk dalam Empat Bulan Haram yang Dimuliakan

Allah SWT menyebut Muharram sebagai salah satu dari empat bulan haram dalam Al-Qur’an:

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan… di antaranya ada empat bulan haram.”
(QS. At-Taubah: 36)

Empat bulan haram itu adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Di bulan-bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk menghindari kezaliman dan memperbanyak amal saleh.

- Advertisement -
Ad imageAd image

2. Awal Tahun Baru Hijriyah: Waktu Bermuhasabah

Muharram menjadi bulan pertama dalam kalender Islam. Penetapan ini dilakukan pada masa Khalifah Umar bin Khattab RA, dengan mengacu pada peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah.

Karena itu, Muharram bukan hanya momen kalender baru, tetapi juga kesempatan spiritual untuk berhijrah secara maknawi—berpindah dari keburukan menuju kebaikan.

3. Disebut sebagai “Syahrullah” (Bulan Allah)

Rasulullah SAW bersabda:

“Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadan adalah puasa di bulan Allah, yaitu bulan Muharram.”
(HR. Muslim)

- Advertisement -
Ad imageAd image

Penyebutan “bulan Allah” (Syahrullah) menunjukkan betapa istimewanya Muharram di sisi-Nya. Tidak ada bulan lain yang secara khusus disandarkan kepada Allah seperti ini.

4. Amal Kebaikan Dilipatgandakan

Ulama tafsir menyebutkan bahwa amal ibadah di bulan haram akan mendapat ganjaran yang lebih besar. Karena Muharram termasuk bulan haram, maka ibadah seperti salat sunnah, sedekah, puasa, dan dzikir sangat dianjurkan di bulan ini.

5. Dosa pun Dilipatgandakan

Sebaliknya, perbuatan maksiat di bulan haram, termasuk Muharram, juga memiliki akibat yang lebih berat. Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa kezaliman yang dilakukan di bulan-bulan suci lebih besar dosanya dibanding bulan lainnya.

6. Puasa Muharram: Puasa Terbaik Setelah Ramadan

Rasulullah SAW menyebut puasa di bulan Muharram sebagai puasa sunnah paling utama setelah puasa Ramadan:

“Puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah puasa di bulan Allah, Muharram.”
(HR. Muslim)

Artinya, selama bulan Muharram, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak puasa sunnah, tidak hanya pada 10 Muharram (Asyura), tetapi juga di hari-hari lainnya.

7. Keutamaan Puasa Asyura dan Tasu’a

Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan di bulan ini adalah puasa Asyura (10 Muharram). Rasulullah SAW bersabda:

“Puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun yang lalu.”
(HR. Muslim)

Nabi juga menganjurkan untuk menambah puasa di tanggal 9 Muharram (Tasu’a) sebagai pembeda dengan kaum Yahudi yang hanya berpuasa di tanggal 10 saja. Bahkan, sebagian ulama menganjurkan puasa tiga hari (9, 10, dan 11 Muharram) untuk kehati-hatian.

8. Mengenang Keselamatan Nabi Musa AS

Hadis shahih menyebutkan bahwa pada hari Asyura, Allah menyelamatkan Nabi Musa AS dan Bani Israil dari kejaran Firaun. Itulah sebabnya Nabi Muhammad SAW berpuasa di hari Asyura sebagai bentuk syukur, dan menganjurkan umat Islam untuk mengikutinya.

9. Peristiwa Para Nabi Lainnya: Perlu Diperhatikan Validitasnya

Dalam berbagai narasi populer, sering disebut bahwa banyak peristiwa besar lainnya juga terjadi pada 10 Muharram, seperti:

  • Taubat Nabi Adam AS diterima
  • Nabi Nuh AS selamat dari banjir
  • Nabi Ibrahim AS diselamatkan dari api
  • Nabi Yunus AS keluar dari perut ikan
  • Nabi Yusuf AS dibebaskan dari penjara
  • Nabi Isa AS diangkat ke langit

Namun, perlu ditegaskan bahwa tidak ada hadis sahih yang secara eksplisit menyatakan semua peristiwa itu terjadi pada hari Asyura atau bulan Muharram, kecuali kisah Nabi Musa AS. Riwayat-riwayat tersebut umumnya bersumber dari riwayat lemah atau kisah Israiliyat, sehingga tidak dapat dijadikan dasar ibadah atau hukum.

10. Momentum Terbaik untuk Taubat dan Berbagi

Sebagai bulan yang suci, Muharram merupakan waktu yang sangat baik untuk memperbanyak taubat, istighfar, memperbaiki diri, dan memperbanyak amal sosial, seperti:

  • Menyantuni anak yatim
  • Bersedekah kepada fakir miskin
  • Membantu sesama
  • Meningkatkan kualitas salat dan dzikir

Lembaga-lembaga zakat dan filantropi juga mendorong umat Islam memanfaatkan bulan ini untuk berbagi, mengingat banyaknya keutamaan yang Allah janjikan.

Bulan Muharram bukan hanya menjadi penanda tahun baru Islam, tetapi juga menjadi momentum spiritual yang dalam. Dengan dasar dalil yang kuat, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah di bulan ini, khususnya puasa sunnah, taubat, dan sedekah.

Dengan memahami keutamaan-keutamaannya secara benar dan bertanggung jawab, semoga kita semua dapat mengisi bulan Muharram dengan amal terbaik dan menjadi pribadi yang lebih baik di tahun yang baru ini.***

Editor : Agus Hidayat

Share This Article
Leave a Comment