Wonosobo (LintasTopik.com) – Semarak budaya mewarnai peringatan Hari Jadi ke-200 Kabupaten Wonosobo dan Hari Ulang Tahun ke-24 Kecamatan Sukoharjo yang dipusatkan di halaman Kantor Kecamatan Sukoharjo, Selasa (15/7). Salah satu acara utama adalah Kirab Panji dan Gelar Budaya Sukoharjo, yang diikuti oleh jajaran kepala desa dan perangkat se-Kecamatan Sukoharjo.
Kegiatan tersebut secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Wonosobo, Amir Husein, yang hadir mewakili Pemerintah Kabupaten. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi inisiatif pemerintah kecamatan dalam menyelenggarakan kegiatan budaya yang tidak hanya memperkuat identitas lokal, tetapi juga membangun kebersamaan masyarakat.
“Kirab dan gelar budaya seperti ini perlu terus dilestarikan, karena menjadi wujud nyata kecintaan kita terhadap tradisi. Ini juga sejalan dengan semangat Hari Jadi ke-200 Kabupaten Wonosobo, yakni menggali potensi lokal dan memperkuat jati diri masyarakat,” ujar Amir Husein.
Kirab budaya berlangsung khidmat dan meriah. Para peserta tampil mengenakan busana adat Jawa, sementara prosesi upacara dilangsungkan dengan bahasa Jawa kromo, menambah kekentalan nuansa tradisi. Panji-panji kebesaran Wonosobo turut dikirab keliling lingkungan kecamatan, mengundang antusiasme warga yang berdiri di sepanjang jalan.
Camat Sukoharjo, Setiawan Nugroho, menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan akan berlangsung selama tiga hari berturut-turut, dengan berbagai agenda untuk masyarakat. Selain kirab dan upacara adat, acara juga diisi dengan jalan santai yang berhasil menyedot antusiasme lebih dari 3.000 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, perangkat desa, hingga masyarakat umum.

“Hari pertama kita mulai dengan kirab dan upacara adat, kemudian dilanjutkan dengan jalan santai dan kegiatan Sukoharjo Bersholawat sebagai bentuk spiritualitas masyarakat. Keesokan harinya akan ada pentas seni rakyat dari berbagai kelompok kesenian lokal,” jelas Setiawan.
Ia menambahkan, puncak kegiatan akan digelar di Lapangan Jatayu Sukoharjo, berupa pentas seni kolosal yang menampilkan 17 kelompok kesenian. Di antara penampil tersebut, Kelompok Hokya dijadwalkan tampil membawakan kesenian khas daerah.
Puncak acara akan dimeriahkan oleh penampilan 80 penari yang akan tampil secara serentak dalam kolaborasi tari kolosal yang menggabungkan unsur kuda kepang, tari lengger, dan tari kontemporer berbasis tradisi.
Setiawan mengatakan bahwa gelaran seni budaya ini juga menjawab aspirasi masyarakat yang sudah lama merindukan adanya hiburan rakyat.
“Sudah lama tidak ada pertunjukan kesenian berskala besar di Sukoharjo. Dalam beberapa kali musyawarah, para kepala desa menyampaikan bahwa masyarakat membutuhkan ruang hiburan yang edukatif dan membangun. Maka kami fasilitasi melalui momentum HUT Wonosobo ini,” katanya.
Pihak kecamatan juga bekerja sama dengan berbagai unsur masyarakat, termasuk karang taruna, tokoh seni lokal, dan lembaga pendidikan, dalam menyukseskan acara ini. Selain menjadi ajang hiburan, kegiatan ini juga dimaksudkan sebagai wadah pembinaan dan pelestarian budaya lokal.
Masyarakat terlihat antusias mengikuti seluruh rangkaian acara. Banyak warga yang datang sejak pagi untuk menyaksikan jalannya kirab dan upacara adat. Sejumlah stan UMKM juga dibuka di sekitar lokasi acara, menyajikan produk-produk khas Sukoharjo.
Dengan berlangsungnya kegiatan ini, Kecamatan Sukoharjo berharap dapat memperkuat kebersamaan dan identitas kultural warga, serta memberikan semangat baru dalam menyambut abad ke-3 Kabupaten Wonosobo.***
Editor : Agus Hidayat