Ad imageAd image

Dikukuhkan sebagai Guru Besar Unsiq, Prof. Sri Haryanto Soroti Isu Kepemimpinan Tanpa Jiwa

Ida Agus
49 Views
3 Min Read

Wonosobo (LintasTopik.com) – Universitas Sains Al Qur’an (Unsiq) Jawa Tengah di Wonosobo resmi menambah daftar profesor yang dimilikinya.

Selasa (19/8/2025), Dr. Sri Haryanto, M.Pd.I dikukuhkan sebagai Guru Besar Psikologi Pendidikan, sekaligus menjadi guru besar kedua di kampus tersebut.

Saat ini, ia juga menjabat sebagai Wakil Rektor I Unsiq Jawa Tengah.

Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul Kepemimpinan Akademik Berbasis Psiko-Spiritual, Prof. Sri menyoroti paradoks serius dalam dunia pendidikan.

Ia mengungkapkan, di tengah gemerlap teknologi, masyarakat justru menghadapi degradasi moral, kekeringan spiritual, dan keterasingan makna.

“Pendidikan kini kehilangan ruhnya. Ia tidak lagi sepenuhnya berfungsi sebagai jalan memanusiakan manusia, tetapi cenderung terjebak pada proses yang mekanistik,” tegasnya.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Menurutnya, krisis terbesar justru ada pada kepemimpinan pendidikan. Banyak pemimpin yang hanya kuat secara manajerial, tetapi miskin orientasi nilai dan kedangkalan spiritual.

Kondisi ini ia sebut sebagai leadership without soul—kepemimpinan tanpa kedalaman etis dan spiritual.

Paradigma Baru Kepemimpinan

Sebagai tawaran solusi, Prof. Sri mengajukan paradigma kepemimpinan baru: academic leadership berbasis psiko-spiritual.

Kepemimpinan ini tidak dimaknai sebatas kontrol administratif, melainkan sebagai upaya mengembangkan jiwa, menanamkan nilai, dan menerangi kehidupan komunitas akademik.

“Pemimpin pendidikan harus menghidupkan ruh organisasi, bukan sekadar mengelola lembaga. Inilah kepemimpinan yang mencerahkan secara spiritual, mendidik secara moral, sekaligus efektif secara administratif,” ujarnya.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Jejak Akademik dan Karier

Prof. Sri lahir di Desa Sariyoso, lereng Gunung Sindoro, Wonosobo, pada 15 November 1979.

Dari keluarga sederhana, ia tumbuh dengan nilai keikhlasan, kerja keras, dan kecintaan pada ilmu. Setelah menempuh studi sarjana di IAIN Walisongo Semarang (kini UIN), ia melanjutkan magister di Unsiq (2011) dan doktoral di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (2021).

Sejak 2013, ia memulai karier akademiknya sebagai asisten ahli, lalu naik menjadi lektor (2016), lektor kepala (2023), hingga resmi menyandang gelar profesor pada 1 Juni 2025 melalui SK Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI.

Kiprahnya tercermin dari puluhan penelitian dan pengabdian masyarakat yang berhasil meraih hibah kompetitif, lebih dari 300 artikel jurnal nasional dan internasional, 36 buku, serta 26 hak kekayaan intelektual.

Jejak akademiknya terindeks di Scopus, Sinta, Orcid, hingga Google Scholar.

Aktivis dan Penggerak Masyarakat

Selain di dunia kampus, Prof. Sri juga aktif di masyarakat.

Ia menjabat Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Wonosobo, Sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama, aktivis Gerakan Nasional Anti Narkoba, hingga pengurus PCNU Wonosobo.

“Perjalanan menuju guru besar bukan hal yang mudah. Tapi dengan kesabaran, ketekunan, dan daya juang, jalan itu bisa dilalui,” tuturnya.

Dengan pengukuhan Prof. Dr. Sri Haryanto, M.Pd.I, Unsiq kini memiliki dua guru besar. Sebelumnya, Prof. Dr. Hermawan, ST, MT lebih dahulu dikukuhkan sebagai profesor di bidang Teknik Sipil.***

Editor : Agus Hidayat

Share This Article
Leave a Comment