Wonosobo, (LintasTopik.com) – AirNav Indonesia mencatat sebanyak 19 kasus balon udara ilegal yang diterbangkan tanpa tali penambat selama masa libur Lebaran 2025. Jumlah ini menunjukkan penurunan drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, menandakan adanya peningkatan kesadaran dari masyarakat.
Corporate Secretary AirNav Indonesia, Hermana, menyampaikan apresiasinya terhadap komunitas balon yang mulai patuh terhadap aturan keselamatan penerbangan dengan menerbangkan balon secara ditambatkan.
“Laporan yang kami terima hanya ada 19 kasus selama libur Lebaran ini. Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” ujar Hermana saat menghadiri Wringinanom Balloon Festival, akhir pekan lalu.
Hermana menjelaskan bahwa balon udara yang diterbangkan bebas tanpa kendali dapat membahayakan jalur penerbangan, karena dapat mencapai ketinggian hingga 20.000 kaki, wilayah yang juga digunakan oleh pesawat komersial.
Sejak beberapa tahun terakhir, penggemar balon udara diwajibkan untuk menambatkan balon dengan tali sepanjang maksimal 80 meter. Aturan ini diterapkan untuk menjaga tradisi tetap hidup, namun tetap memperhatikan aspek keselamatan penerbangan.
Sebelumnya, langit Wonosobo kerap dipenuhi balon udara yang terbang bebas saat hari kedua Lebaran. Bahkan, beberapa balon dilengkapi petasan yang menimbulkan suara ledakan di udara. Tradisi ini telah berlangsung selama puluhan tahun di sejumlah desa.
Namun, seiring regulasi yang diterapkan, kini masyarakat menyalurkan tradisi tersebut melalui festival balon udara yang digelar secara resmi. Tahun ini, tercatat ada 16 lokasi festival yang diselenggarakan sejak hari kedua Lebaran, dengan puncaknya berlangsung di Alun-Alun Wonosobo, Minggu (6/4/2025).
Acara puncak tersebut menyedot puluhan ribu penonton, tak hanya dari Wonosobo, tapi juga dari berbagai daerah bahkan luar provinsi, yang datang untuk menyaksikan keindahan balon udara warna-warni di langit Wonosobo.***
Editor : Agus Hidayat
