Ad imageAd image

Bupati Wonosobo Resmikan Sekolah Rakyat Menengah Atas 35, Tampung 100 Siswa dari Keluarga Miskin

Ida Agus
11 Views
3 Min Read
Bupati Wonosobo Afif nurhidayat mengalungkan tanda peserta Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) kepada siswa SRMA 35 Wonosobo, Jum'at ( 15/8). ( LT / Ida Agus)


Wonosobo ( Lintas Topik.com) – Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat meresmikan Launching Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 35 Wonosobo di Balai Latihan Kerja, Jumat (15/8/2025), yang akan menampung 100 siswa dari keluarga miskin untuk mendapat pendidikan setara SMA secara gratis dengan fasilitas asrama lengkap.


Peresmian SRMA 35 Wonosobo dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan orang tua siswa. Dalam sambutannya, Afif mengaku awalnya tidak pernah membayangkan adanya Sekolah Rakyat di Indonesia yang membuka kesempatan bagi anak-anak kurang mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA

“Ini menjadi bukti negara hadir. Orang tua tidak perlu memikirkan apa pun karena semua kebutuhan sudah disiapkan negara,” tegas Afif.

SRMA 35 Wonosobo memanfaatkan gedung Balai Latihan Kerja yang telah direhabilitasi menjadi sarana pembelajaran representatif. Fasilitas asrama pun dinilai memadai, dengan kamar berkapasitas delapan orang, dilengkapi kamar mandi dalam, dan dipisahkan antara siswa putra dan putri di lantai berbeda, masing-masing didampingi pamong.

Afif menambahkan, tahun depan kuota siswa akan diperbanyak. Lokasi sekolah rencananya akan dipindah ke gedung baru yang lebih representatif di lahan minimal delapan hektare, yang akan dibangun Kementerian Sosial melalui Kementerian PUPR. Ke depan, kompleks tersebut akan menampung jenjang SD, SLTP, dan SLTA secara bertahap.

“Banyak lokasi sudah diusulkan ke Kemensos, seperti di Leksono, Watumalang, maupun daerah lain,” ujarnya.

- Advertisement -
Ad imageAd image
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat meninjau kelas SRMA 35 yang baru dilaunching . (LT / Ida Agus )

Sasaran utama SRMA adalah lulusan SLTP dari keluarga miskin desil 1 yang benar-benar membutuhkan bantuan pemerintah. Seleksi dilakukan berjenjang mulai dari desa, dengan pengecekan langsung kondisi riil keluarga calon siswa.

Afif menyebut, program ini berangkat dari fakta bahwa di Wonosobo masih ada lulusan SLTP yang tidak tertampung di sekolah negeri karena keterbatasan rombongan belajar, terutama di Kecamatan Leksono dan Kejajar yang belum memiliki sekolah negeri.

Kepala SRMA 35 Wonosobo, Anik Wulandari Permana, menjelaskan jumlah tenaga pendidik dan kependidikan mencapai 40 orang. Kurikulum yang diterapkan menggabungkan kurikulum sekolah di pagi hari dan kurikulum asrama pada sore hingga pagi hari berikutnya, termasuk pembelajaran keterampilan Activity Daily Living.

“Siswa hanya diperbolehkan pulang tiga kali setahun, yakni pada akhir semester pertama, akhir semester kedua, dan hari besar keagamaan,” kata Anik.

Afif berharap, meski target Zero Anak Tidak Sekolah masih panjang, keberadaan SRMA menjadi langkah awal yang signifikan untuk memastikan tidak ada anak di Wonosobo yang putus sekolah karena alasan ekonomi.***

Editor : Agus Hidayat

- Advertisement -
Ad imageAd image
Share This Article
Leave a Comment