Hak Cipta Patung Biawak Diserahkan, Seniman Rejo Arianto Dapat Apresiasi di Hari Kekayaan Intelektual

Ida Agus
41 Views
3 Min Read
Rejo Arianto seniman pembuat Patung Biawak Wonosobo mendapatkan pengakuan hak cipta dari Kemenkumham , di rumah dinas Bupati Wonosobo. (Lintas Topik/Ida Agus)

Wonosobo (LintasTopik.com) — Patung Biawak yang terkenal di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, kini menjadi simbol kebanggaan baru bagi warga Wonosobo setelah resmi mendapatkan hak cipta.

Dalam acara yang berlangsung pada Sabtu (26/4/2025) di Pendopo Bupati, Rejo Arianto, seniman yang menciptakan patung tersebut, menerima penghargaan hak cipta dari Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah.

 Pengakuan ini mempertegas komitmen Pemkab Wonosobo dalam mengembangkan seni dan budaya sebagai bagian dari identitas daerah, dengan harapan karya ini menjadi titik awal untuk proyek monumen wisata lainnya.

Penyerahan sertifikat hak cipta tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia.

Seniman Rejo Arianto, pencipta patung tersebut, menerima Surat Pencatatan Ciptaan dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Jawa Tengah. Penyerahan dokumen dilakukan di Pringgitan Pendopo Bupati Wonosobo oleh Kepala Kanwil, Heni Susila Wardoyo.

“Hari ini kami menyerahkan pencatatan hak cipta atas karya yang viral dan monumental, Patung Biawak. Ini bentuk apresiasi terhadap kreativitas luar biasa anak bangsa,” ujar Heni.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Hak cipta tersebut diberikan atas nama Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat sebagai pemegang hak, sedangkan Rejo Arianto tercatat sebagai pencipta. Hak ini berlaku seumur hidup pencipta, ditambah 70 tahun setelah wafat.

Dalam sambutannya, Rejo Arianto menyampaikan rasa terima kasihnya. Ia mengungkapkan bahwa Patung Biawak hanyalah awal dari ambisinya untuk mempersembahkan lebih banyak karya monumental bagi Wonosobo.

“Ini baru pemanasan. Kami bertekad untuk melahirkan 1001 patung lain sebagai bagian dari destinasi wisata dan solusi mengurai kemacetan di kawasan Dieng,” kata Rejo.

Bupati Afif Nurhidayat pun memberikan apresiasi atas karya monumental tersebut. Ia menyatakan bahwa Patung Biawak dibangun bukan dengan pendekatan proyek semata, melainkan dengan semangat ketulusan dan kecintaan terhadap daerah.

“Mas Ari ini bukan hanya mencipta patung, tetapi juga menyematkan filosofi dan makna dalam setiap karyanya. Kami harap kolaborasi ini akan melahirkan lebih banyak ikon baru di Wonosobo,” kata Afif.

Ia menambahkan, walaupun pembangunan patung tersebut belum sepenuhnya rampung, antusiasme masyarakat sudah luar biasa tinggi. Pemerintah Kabupaten Wonosobo pun berharap ke depan, lebih banyak karya seni monumental yang menjadi kebanggaan daerah ini.***

- Advertisement -
Ad imageAd image

Editor : Agus Hidayat

Share This Article
Leave a Comment