LintasTopik.com – Umat Islam di seluruh dunia akan segera menyambut datangnya Hari Arafah, yang jatuh setiap tanggal 9 Dzulhijjah dalam kalender Hijriyah, atau diperkirakan tahun ini pada 6 Juni 2025. Hari ini bukan hanya menjadi puncak ibadah haji bagi jamaah yang wukuf di Padang Arafah, tetapi juga menjadi momen istimewa bagi seluruh umat Islam, termasuk yang tidak menunaikan haji.
Rasulullah SAW memberikan perhatian khusus terhadap hari ini. Dalam sebuah hadis riwayat Muslim, beliau bersabda:
“Puasa Arafah, aku berharap kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.”
(HR. Muslim)
Artinya, berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah dapat menjadi sebab dihapuskannya dosa selama dua tahun: satu tahun sebelumnya dan satu tahun ke depan. Banyak ulama menyebut puasa Arafah sebagai puasa paling utama setelah Ramadan, karena keutamaannya yang sangat besar.
Menurut Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim, pengampunan yang dimaksud dalam hadis ini berlaku untuk dosa-dosa kecil, sebagai bentuk kasih sayang dan kemurahan Allah SWT kepada umat Nabi Muhammad SAW.
Hari Arafah dalam Perspektif Al-Qur’an dan Hadis
Hari Arafah juga memiliki sejumlah keistimewaan lainnya, sebagaimana disebutkan dalam sumber-sumber keislaman:
- Hari penyempurnaan agama Islam
Merujuk pada firman Allah dalam QS. Al-Ma’idah: 3:
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku…” - Hari mustajabnya doa
Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah.”
(HR. Tirmidzi) - Hari pengampunan besar-besaran
Dalam berbagai riwayat disebutkan bahwa syaitan merasa paling hina dan kecewa pada hari ini, karena melihat begitu banyak hamba Allah yang diampuni dosanya.
Meski sangat dianjurkan bagi umat Islam yang tidak berhaji, puasa Arafah tidak disyariatkan bagi jamaah haji yang sedang melaksanakan wukuf. Alasannya, menurut para ulama, agar mereka tetap kuat dalam menjalani rangkaian ibadah haji yang intens dan memerlukan fisik prima.
Hari Arafah merupakan salah satu dari sekian hari istimewa yang ditawarkan dalam Islam untuk memperbaiki diri. Di tengah rutinitas dan kesibukan harian, momen ini menjadi peluang spiritual tahunan yang tidak seharusnya dilewatkan.
Dengan hanya satu hari berpuasa, umat Islam bisa mendapatkan pengampunan dosa setara dengan dua tahun kehidupan. Sebuah bentuk kemurahan ilahi yang sangat layak disambut dengan kesungguhan.***
Editor : Agus Hidayat