Lintas Topik.Com — Kamis, 5 Juni 2025 menjadi hari yang paling dinanti bagi jutaan jamaah haji dari seluruh dunia. Hari ini, mereka melaksanakan ibadah wukuf di Arafah, puncak dari seluruh rangkaian ibadah haji. Wukuf merupakan rukun haji yang tidak bisa tergantikan dan menjadi penentu sah atau tidaknya ibadah haji seseorang.
Menurut laporan dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, seluruh jamaah haji Indonesia telah berada di Arafah sejak Rabu (4/6/2025) malam waktu setempat. Mereka menginap di tenda-tenda khusus yang disiapkan untuk mempersiapkan diri menjalani wukuf pada Kamis siang, tepat 9 Dzulhijjah 1446 Hijriah.
“Seluruh jamaah Indonesia sudah bergerak ke Arafah dan berada dalam kondisi baik. Petugas siap mendampingi jamaah selama prosesi wukuf,” ujar Kepala PPIH Arab Saudi, Dr. Arsad Hidayat, dikutip dari situs resmi Kemenag RI.
Wukuf, Puncak Haji yang Menentukan
Secara syariat, wukuf di Arafah adalah berdiam diri di kawasan Arafah sejak tergelincirnya matahari (zuhur) hingga terbenamnya matahari (maghrib). Selama momen ini, jamaah mengikuti khutbah wukuf, melaksanakan salat Zuhur dan Ashar secara jama’ taqdim, lalu memperbanyak doa dan dzikir.
Mengutip situs NU Online, wukuf diibaratkan sebagai “hari pengadilan mini” di dunia, karena jamaah berdiri di padang terbuka seraya berdoa dan memohon ampun, sebagaimana manusia kelak dikumpulkan di Padang Mahsyar.
Makna Wukuf: Introspeksi dan Harapan Baru
Menurut KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha), wukuf adalah simbol manusia bertemu langsung dengan Tuhan-nya tanpa sekat. Dalam khutbah wukuf yang disampaikan hari ini, para jamaah diingatkan untuk menanggalkan status sosial dan duniawi, lalu bermunajat secara tulus.
Situs Kementerian Agama RI menyebutkan bahwa Hari Arafah adalah hari terbanyak Allah membebaskan hamba-Nya dari siksa neraka, sebagaimana disebut dalam hadis sahih riwayat Imam Muslim.
“Tidak ada hari di mana Allah lebih banyak membebaskan manusia dari neraka selain Hari Arafah. Allah mendekat, kemudian membanggakan mereka kepada para malaikat.”
Pemerintah Arab Saudi melalui Kementerian Haji dan Umrah serta otoritas keamanan setempat telah mengerahkan ribuan personel untuk menjaga kelancaran proses wukuf. Otoritas juga memantau suhu udara yang diperkirakan mencapai 42°C dan mengimbau jamaah untuk tidak beraktivitas di luar tenda tanpa keperluan mendesak.
Wukuf di Arafah adalah momentum spiritual yang tidak hanya menjadi kewajiban ritual, tetapi juga ruang kontemplatif bagi para jamaah haji. Hari ini, jutaan umat Islam berdoa dengan harapan pulang sebagai pribadi yang bersih dari dosa dan lebih dekat dengan Sang Pencipta.***
Sumber : Kemenag RI, NU Online
Editor : Agus Hidayat