Hossein Salami Tewas Diserang Israel: Akhir Karier Panglima Garda Revolusi Iran

Ida Agus
13 Views
4 Min Read
Mayjend Hossein Salami, Komandan Garda Revolusi yang tewas dalam serangan Operasi Rising Lion yang dilancarkan Israel.

Teheran (Lintas Topik.Com) — Dunia dikejutkan oleh kabar tewasnya Panglima Tertinggi Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), Mayor Jenderal Hossein Salami, dalam serangan udara besar-besaran yang dilakukan Israel terhadap sejumlah target strategis di Iran, Jumat dini hari (13/6). Serangan ini merupakan bagian dari operasi militer Israel bertajuk “Rising Lion” yang menyasar infrastruktur nuklir dan militer Iran.

Kantor berita pemerintah Iran, Fars News, dan media internasional seperti Reuters serta The Guardian telah mengonfirmasi kematian Salami bersama sejumlah pejabat tinggi militer dan ilmuwan nuklir Iran lainnya. Serangan tersebut diyakini sebagai respons terhadap peningkatan tajam aktivitas nuklir Iran dan dugaan serangan drone terhadap wilayah Israel beberapa pekan sebelumnya.

Simbol Militer Iran Gugur

Hossein Salami merupakan sosok sentral dalam struktur militer Iran selama lebih dari dua dekade. Lahir tahun 1960 di Golpayegan, Provinsi Isfahan, ia bergabung dengan IRGC pada 1980 dan terjun langsung dalam Perang Iran–Irak. Karier militernya menanjak pesat, dengan jabatan strategis mulai dari komandan Divisi Karbala, Kepala Angkatan Udara IRGC (2005–2009), hingga menjabat sebagai Wakil Panglima IRGC selama 9 tahun.

Pada 21 April 2019, Salami diangkat menjadi Panglima Tertinggi IRGC oleh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Ia dikenal sebagai komandan garis keras dengan retorika tajam terhadap Israel dan Amerika Serikat. Dalam berbagai pidatonya, Salami kerap mengancam akan “menghapus Israel dari peta” dan memperingatkan AS agar tidak mencampuri urusan kawasan.

“Kami tidak akan memulai perang, tapi kami akan mengakhirinya di tanah musuh,” ucap Salami dalam sebuah pidato di Teheran pada 2023.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Arsitek Strategi Regional Iran

Selama masa kepemimpinannya, Salami memperkuat kekuatan militer IRGC melalui pengembangan rudal balistik jarak jauh, drone tempur, dan sistem pertahanan udara. Ia juga mengoordinasikan operasi proksi Iran di Timur Tengah melalui Quds Force, mendukung kelompok-kelompok seperti Hizbullah di Lebanon, milisi Syiah di Irak, dan Houthi di Yaman.

Perannya tidak hanya terbatas pada militer, tetapi juga memiliki pengaruh besar dalam pengambilan kebijakan luar negeri Iran, terutama dalam konfrontasi dengan AS dan sekutunya di wilayah Teluk.

Duka dan Tegangan Regional

Pemerintah Iran belum mengumumkan pengganti Salami secara resmi, namun diperkirakan pengganti akan datang dari jajaran dalam IRGC. Pemakaman kenegaraan direncanakan berlangsung dalam beberapa hari ke depan di Teheran, dengan prosesi militer penuh.

Serangan Israel dan kematian Salami memicu reaksi keras dari Iran. Dalam pernyataan resminya, juru bicara militer Iran menyebut tindakan Israel sebagai “deklarasi perang terbuka” dan telah meluncurkan balasan melalui operasi “True Promise III”, yang mencakup serangan rudal ke wilayah Israel utara.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Sementara itu, Dewan Keamanan PBB dijadwalkan mengadakan sidang darurat untuk membahas eskalasi ini. Beberapa negara menyerukan penahanan diri, sementara yang lain mengecam tindakan militer sepihak yang dinilai bisa memicu perang terbuka di kawasan Timur Tengah.***

Profil Singkat Hossein Salami:

KeteranganDetail
Nama LengkapHossein Salami
Tempat/Tahun LahirGolpayegan, Iran / 1960
Jabatan TerakhirPanglima Tertinggi IRGC (2019–2025)
PendidikanTeknik Mesin & Master Manajemen Pertahanan
Karier MiliterIRGC sejak 1980, veteran Perang Iran–Irak
GugurTeheran, 13 Juni 2025 dalam Operasi Rising Lion
PenghargaanOrder of Fath (kelas satu), diberikan oleh Ayatollah Khamenei (2024)

Sumber : The Guardian, Reuters, Wikipedia

Editor : Agus Hidayat

Share This Article
Leave a Comment