Wonosobo (Lintas Topik.Com) – Lima jamaah haji asal Kabupaten Wonosobo dilaporkan wafat di Tanah Suci selama pelaksanaan ibadah haji tahun 2026. Dua di antaranya berasal dari Kloter 86 yang tiba kembali di Wonosobo pada Selasa pagi (8/7/2026).
Kepulangan 56 jamaah Kloter 86 disambut langsung jajaran Pemerintah Kabupaten Wonosobo di Pendopo Kabupaten. Namun suasana haru menyelimuti penyambutan tersebut setelah diumumkan bahwa dua jamaah kloter tersebut meninggal dunia di Mekah.
Kelima jamaah yang wafat masing-masing adalah H. Susilo Soekardi (Kandangan), Umiyatun Samsudin (Klerang Selomerto), Painem Sajari, H. Darto Mangkumiharjo (Pecekelan, Sapuran), dan Rohani (Sapuran). Mereka dimakamkan di kompleks pemakaman Soraya, Mekah, usai menjalani sebagian besar rukun haji.
Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, menyampaikan duka cita mendalam serta menegaskan pentingnya evaluasi pelayanan kesehatan bagi calon jamaah. “Kami ingin proses pelayanan kesehatan calon jamaah haji ke depan lebih ketat dan maksimal. Pemeriksaan sejak di tingkat kabupaten harus benar-benar steril,” ujarnya.
Afif memastikan hak-hak jamaah yang wafat tetap dipenuhi, mulai dari badal haji, asuransi jiwa, hingga pengembalian biaya haji sebesar Rp55.478.501 per orang kepada ahli waris.
Kasubag TU Kantor Kemenag Wonosobo, Imron Awaludin, menjelaskan bahwa jumlah jamaah Kloter 86 tetap 56 orang karena ada dua jamaah tanazul dari kloter lain yang ikut bergabung. Ia menyebut, dua jamaah yang wafat dari kloter tersebut berusia 86 tahun, dan telah menyelesaikan sebagian besar rukun haji sebelum meninggal di hotel dan rumah sakit.
“Ini tercatat sebagai jumlah terbanyak dalam sejarah pemberangkatan haji dari Wonosobo. Tahun 2008 pernah ada empat jamaah wafat, tapi kali ini lima orang, meski dari kloter berbeda,” ungkap Imron.
Ia berharap ke depan seleksi kesehatan dilakukan lebih berani dan tegas. “Dinas Kesehatan harus bisa ambil keputusan. Kalau memang tidak layak secara medis, ya harus diganti. Ini demi keselamatan jamaah,” pungkasnya.***
Editor : Agus Hidayat