Jawa Tengah-Fujian Perkuat Kerja Sama Kelautan dan Perikanan, Dorong Investasi dan Ekspor Maritim

Ida Agus
18 Views
3 Min Read
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi memandatangani kesepakatan dengan pemerintah Provinsi Fujian China pada sektor kelautan dan perikanan, termasuk pengembangan teknologi, sumber daya manusia, hingga mitigasi bencana maritim. ( dok. Humas Pemprov Jateng)

Semarang (LintasTopik.com) – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Fujian, China, memperkuat kerja sama bilateral dengan fokus utama pada sektor kelautan dan perikanan, termasuk pengembangan teknologi, sumber daya manusia, hingga mitigasi bencana maritim.

Kesepakatan ini ditandai melalui penandatanganan perjanjian kerja sama oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Fujian Lin Ruiliang di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa, 24 Juni 2024. Hadir pula dalam kesempatan tersebut Wakil Wali Kota Zhangzhou dan sejumlah pejabat terkait dari kedua provinsi.

“Wakil Gubernur Fujian hadir bersama rombongan untuk memperkuat hubungan sister province yang sudah terjalin sejak 2003,” ujar Gubernur Luthfi. Ia menegaskan, kerja sama ini akan diperluas mencakup sektor ekonomi, kelautan, dan pariwisata.

Fokus pada Penguatan Teknologi dan SDM Perikanan

Untuk sektor kelautan dan perikanan, perjanjian khusus ditandatangani oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng, Endi Faiz Effendi, bersama Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Fujian, Yan Zhihuang.

Menurut Endi, kerja sama ini mencakup transfer teknologi budidaya dan pengolahan hasil laut, pengembangan sumber daya manusia di sektor perikanan, serta mitigasi bencana di wilayah maritim.

“Selain itu, ada agenda strategis berupa undangan investasi bagi sektor industri kelautan dan perikanan di Jawa Tengah,” ujarnya.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Tren Produksi dan Ekspor Terus Meningkat

Endi menjelaskan, sektor kelautan dan perikanan di Jawa Tengah terus menunjukkan pertumbuhan yang positif dalam lima tahun terakhir. Data menunjukkan, produksi perikanan tangkap meningkat dari 309.759 ton pada 2018 menjadi sekitar 379.124 ton pada 2024.

Sementara itu, produksi perikanan budidaya juga mencatat kenaikan signifikan. Dari 623.945 ton pada 2018 menjadi 732.480 ton pada 2024. Komoditas unggulan budidaya mencakup ikan nila, lele, bandeng, udang vaname, dan gurame.

Ekspor sektor ini pun mengalami peningkatan signifikan, dengan negara tujuan utama seperti China, Amerika Serikat, Jepang, Vietnam, dan Malaysia. Komoditas ekspor utama meliputi cumi-cumi, rajungan, udang, ikan ayam-ayam, serta garam yang menjadi potensi tersendiri di wilayah Jawa Tengah.

“Ekspor ke China saja pada 2024 mencapai 63.196 ton, dengan berbagai jenis produk seperti ikan tengiri, kakap, tiram, udang, makrel, hingga gurita. Cumi sirip panjang dari Jateng bahkan mencatat permintaan hingga 95 ton dengan nilai mencapai Rp18 miliar,” jelas Endi.

Fujian Ingin Percepat Implementasi Kerja Sama

Wakil Gubernur Fujian, Lin Ruiliang, mengungkapkan antusiasmenya terhadap kolaborasi ini. Ia menjelaskan bahwa wilayah Fujian memiliki area maritim yang lebih luas dibanding daratannya, sehingga sektor kelautan menjadi penopang utama ekonomi mereka.

“Fujian dan Jateng memiliki kekayaan hasil laut yang luar biasa. Saya berharap kerja sama ini bisa segera direalisasikan, terutama dalam pengembangan usaha kelautan dan industri perikanan,” katanya.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Ia menambahkan bahwa Fujian telah memiliki industri manufaktur kelautan yang maju, termasuk produksi kapal listrik penangkap ikan yang sudah mulai dipasarkan ke Indonesia.

“Kami berharap perjanjian ini tidak hanya menjadi seremonial, tapi segera dilanjutkan dengan program nyata,” tutup Lin.

Share This Article
Leave a Comment