Lintastopik.com – Komusaris Utama PT Liga Indonesia Baru atau LIB Zainudin Amali yang mengelola penyelenggaraan kompetisi di tanah air mendapat banyak sorotan setelah dirinya juga didapuk sebagai tertinggi PT Mitra Muda Inti Berlian.
Dilansir dari Instagram @bolalobfootball, sosok yang pernah menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga mendapat Amanah baru menempati kedudukan tertinggi di PT Mitra Muda Inti Berlian tempat bernaung klub Bhayangkara FC.
Amanah baru yang diembannya menuai banyak sorotan dari berbagai pihak karena posisi yang ditempati merupakan kompetitor dalam liga.
Banyak anggapan bahwa kedudukan yang ditempati tidak sejalan dengan komitmen untuk menjalankan kompetisi yang bebas dari campur tangan.
Diketahui Zainudin Amali menduduki jabatan yang sangat bergengsi di persepakbolaan tanah air antara lain:
- Wakil Ketua Umum I PSSI
Dalam kepengurusan PSSI yang dikomandoi oleh Erick Thohir, politisi Partai Golkar diberi tanggung jawab menjadi Wakil Ketua Umum I federasi.
Sebuah jabatan yang cukup strategis karena sebagai orang nomor dua setelah Ketua Umum.
Sehingga mempunyai kewenangan yang besar dalam menentukan kebijakan yang dijalankan oleh federasi.
- Komisaris Utama PT Liga Indonesia baru atau LIB.
Jabatan ini merupakan sebuah kedudukan yang sangat tinggi di persepakbolaan tanah air.
Sebagai Komisaris Utama di LIB dirinya merupakan tokoh sentral dalam memegang kendali kompetisi yang berlangsung.
Kebijakan serta program yang dilaksanakan tidak lepas dari pemikiran serta campur tangan sang Komisaris Utama.
Dua jabatan bergengsi tersebut yang menjadi sorotan bagi pihak pemerhati persepakbolaan Indonesia.
Dengan jabatan yang diembannya di federasi serta pengelolaan kompetisi sepakbola tanah air.
Menjadi sebuah kontra produktif dengan jabatan baru di PT Mitra Muda Inti Berlian sebagai pengelola Bhayangkara FC.
Karena Bhayangkara FC musim depan akan ikut berkompetisi di Liga 1 indonesia sehingga disinyalir akan adanya Conflict of Interest.
Meskipun Zainudin Amali menyebut bahwa dirinya akan menjaga integritas dan profesionalisme tetapi sorotan mengenai kedudukan sang politikus di Komisaris Utama PT LIB dan PT Mitra Muda Inti Berlian menjadi hal yang menimbulkan berbagai pertanyaan.***
Editor : Die An Nahl