SEMARANG (Lintas Topik.Com)— Sebanyak 38 dari 136 program unggulan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin telah terealisasi dalam 100 hari kerja pertama sejak dilantik pada 20 Februari 2025. Sementara 73 program lainnya sudah masuk dalam anggaran tahun 2025, dan sisanya sebanyak 25 program akan segera dikebut pelaksanaannya.
Dalam keterangan resminya, Gubernur Ahmad Luthfi menyatakan pendekatan kepemimpinan yang dilakukan adalah dengan “turun langsung ke masyarakat”, untuk memastikan setiap program menjawab kebutuhan riil warga. “Ketahui akar persoalan dan segera eksekusi,” kata Luthfi, Senin (2/6).
Dari puluhan program yang telah terlaksana, sejumlah kebijakan dinilai berdampak signifikan bagi masyarakat. Salah satunya adalah layanan kesehatan keliling Speling (Spesialis Keliling) yang telah melayani lebih dari 2,3 juta warga hanya dengan membawa KTP, mencakup pemeriksaan hipertensi, diabetes, TBC, hingga kanker.
Program lain yang menjadi sorotan nasional adalah sekolah gratis di SMA/SMK swasta. Jateng menjadi provinsi pertama yang menggratiskan biaya pendidikan di 139 sekolah swasta untuk 5.004 siswa, dengan alokasi dana Rp 2 juta per siswa per tahun dari APBD.
Di sektor ketahanan air dan pangan, program desalinasi air payau menjadi air tawar telah berjalan di Rusun Slamaran, Kota Pekalongan. Kapasitasnya mampu melayani 250 keluarga. Selain itu, subsidi pangan murah dan penanganan stunting terus digencarkan.
Capaian Lain: Bandara Internasional, Koperasi Buruh, Kartu Zilenial
Dalam waktu kurang dari 100 hari, dua bandara di Jateng yakni Bandara Ahmad Yani Semarang dan Bandara Adi Soemarmo Solo kembali menyandang status internasional. Bandara Ahmad Yani untuk penumpang umum dan Adi Soemarmo untuk jamaah haji dan umrah.
Sektor tenaga kerja juga mendapat perhatian, di antaranya dengan pembentukan koperasi buruh yang menyuplai kebutuhan pokok langsung dari produsen. Untuk kaum muda, diluncurkan Kartu Zilenial yang memfasilitasi anak muda usia 16-30 tahun untuk mengakses pelatihan, wirausaha, dan komunitas pengembangan diri.
Program Kecamatan Berdaya dijadikan sebagai pilar pemberdayaan masyarakat di seluruh kabupaten/kota di Jateng. Camat diminta menjadi perpanjangan tangan provinsi untuk menjangkau lebih dari 8.500 desa dan kelurahan.
Pemerintah Provinsi juga membentuk sejumlah forum kolaboratif seperti Forum Rektor, Forum Senayan, Forum Berlian, serta melibatkan kalangan pengusaha. Sebanyak 29 program disiapkan dalam kolaborasi dengan 44 perguruan tinggi hingga 2029, meliputi penurunan stunting, pendampingan UMKM, hingga pelatihan konten kreator desa.
Program Telah Teranggarkan: Dari Giant Sea Wall hingga Bebas Bullying
Sementara itu, sejumlah program strategis lainnya telah masuk dalam anggaran 2025. Di antaranya: pengembangan SMA/SMK unggul di setiap kecamatan, peningkatan kesejahteraan atlet dan pelatih, upaya menuju Jateng bebas narkoba dan bullying, serta pembangunan Giant Sea Wall untuk menanggulangi abrasi, rob, dan sedimentasi di pesisir utara Jateng.***
Editor : Agus Hidayat