SEMARANG (LintasTopik.com) – Pembangunan jalan tol Semarang–Demak Seksi 1 bukan sekadar jalur transportasi antarkota. Proyek strategis senilai Rp 10,9 triliun ini dirancang menjadi tanggul laut raksasa (giant sea wall) yang diharapkan mampu meredam rob dan banjir yang selama ini rutin melanda wilayah Kaligawe hingga Sayung.
Proyek tol ini menempuh panjang total 10,63 kilometer, dengan 6,7 kilometer di antaranya difungsikan sebagai tanggul laut. Pembangunan dilakukan secara bertahap dalam tiga paket pekerjaan, yaitu Seksi 1A, 1B, dan 1C.
Kepala Satuan Kerja (Satker) Pembangunan Jalan Tol Semarang–Demak, Wandi Saputra, menyebutkan nilai kontrak keseluruhan proyek sudah termasuk PPN dan berlangsung sejak 2022 hingga target penyelesaian pada 2027.
“Total anggaran proyek sebesar Rp 10,9 triliun, termasuk PPN. Untuk nilai konstruksi murni mencapai Rp 10,05 triliun,” ujar Wandi saat ditemui di Semarang, Selasa (4/6/2025).
Secara rinci, anggaran masing-masing paket terdiri dari:
- Seksi 1A sebesar Rp 2,02 triliun
- Seksi 1B sebesar Rp 6,84 triliun (bagian yang terintegrasi dengan tanggul laut)
- Seksi 1C sebesar Rp 2,11 triliun
Selain sebagai jalur tol dan tanggul laut, proyek ini juga membangun dua kolam retensi besar yang berfungsi mengendalikan banjir akibat hujan. Lokasinya berada di Terboyo dan Sriwulan.
Kolam Retensi Terboyo memiliki luas 189 hektare dan mampu menampung hingga 6,7 juta meter kubik air. Sementara Kolam Retensi Sriwulan seluas 28 hektare mampu menampung 1,2 juta meter kubik air. Kedua kolam dilengkapi total 10 unit pompa air berkapasitas 5 meter kubik per detik untuk mempercepat proses pengeringan saat banjir.
“Ini dua fungsi yang berbeda. Tanggul laut untuk menahan rob, sementara kolam retensi ini untuk banjir non-rob akibat curah hujan tinggi,” jelas Wandi.
Hingga awal Juni 2025, progres pembangunan Seksi 1 secara keseluruhan telah mencapai 42,81 persen, dengan rincian:
- Seksi 1A: 63,75 persen
- Seksi 1B: 41,55 persen
- Seksi 1C (kolam retensi): 26,79 persen
Wandi menegaskan bahwa tol Semarang–Demak Seksi 1 memang dirancang bukan hanya untuk memperlancar arus lalu lintas, tetapi juga menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi persoalan rob dan banjir di wilayah pesisir Semarang bagian timur.
“Proyek ini akan sangat berdampak bagi warga Kaligawe hingga Sayung, yang selama ini jadi langganan rob. Target kami, seluruh pekerjaan tuntas di tahun 2027,” tandasnya.***
Editor : Agus Hidayat