WONOSOBO(Lintas Topik.Com) – Idul Adha bukan sekadar ritual tahunan menyembelih hewan kurban. Di Masjid Baitul Mujahidin Perum Purnamandala, Kelurahan Bumireso, Jumat (6/6/2025), warga larut dalam suasana haru dan khusyuk. Dalam khutbahnya, K Ahmad Ridlo mengingatkan, esensi kurban adalah tentang ketaatan, kepasrahan, dan keimanan penuh kepada Allah, sebagaimana diteladankan Nabi Ibrahim AS.
Sholat Idul Adha dipimpin oleh K Khoeron Al Hafidz, yang juga Ketua Takmir Masjid dan pengajar di MAN 1 Wonosobo. Sedangkan khutbah Idul Adha disampaikan secara bergantian oleh K Ahmad Ridlo, pensiunan BPR BKK, dan Mashirol Didit Cahyono, pensiunan TNI.
Dalam khutbahnya yang bertema “Menimba Pelajaran Penting dari Peristiwa Kurban,” K Ahmad Ridlo menekankan bahwa keluarga Nabi Ibrahim adalah teladan utama dalam hal keimanan dan pengorbanan.
“Kisah Nabi Ibrahim AS mengajarkan kita bahwa ketaatan seorang hamba sejati adalah saat ia rela melepaskan sesuatu yang paling dicintai demi perintah Allah,” ungkapnya di hadapan jamaah.
Ia juga mengingatkan bahwa ibadah kurban sejatinya bukan dinilai dari daging atau darah hewan, tapi dari tingkat ketakwaan dan ketulusan hati orang yang berkurban.
“Hari ini kita berkumpul, bertakbir, dan menyembelih hewan kurban bukan untuk pamer atau rutinitas, tapi sebagai bentuk penghambaan dan pendekatan diri kepada Allah SWT,” tegasnya.
Meski sholat Idul Adha digelar pada Jumat pagi, penyembelihan hewan kurban baru akan dilakukan esok hari, Sabtu (7/6/2025). Panitia menyebut, keputusan ini diambil agar proses penyembelihan dan distribusi daging lebih optimal, mengingat Jumat adalah hari pendek karena kewajiban Sholat Jumat.
Tercatat ada 7 ekor sapi dan 12 ekor kambing yang akan dikurbankan, berasal dari warga RW 05 dan donatur sekitar.
Usai sholat, para jamaah berjabat tangan satu sama lain sambil diiringi lantunan sholawat. Tradisi ini menjadi simbol saling memaafkan dan mempererat silaturahmi antarwarga, yang rutin dilakukan setiap Idul Adha.
Dalam penutup khutbahnya, K Ahmad Ridlo menekankan bahwa ketaatan sejati kepada Allah pasti akan diuji oleh godaan dan bisikan setan.
“Setiap orang yang ingin taat, pasti diuji. Tapi kita belajar dari Nabi Ibrahim AS, bahwa pasrah dan iman yang kuat akan membawa kita pada kemuliaan di sisi Allah,” pungkasnya.***
Editor : Agus Hidayat