Wonosobo (Lintas Topik) — Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Wonosobo resmi mengumumkan kebijakan khusus terkait kegiatan belajar mengajar pada Kamis, 24 Juli 2025.
Dalam rangka puncak perayaan Hari Jadi ke-200 Kabupaten Wonosobo, seluruh siswa dari berbagai jenjang pendidikan di wilayah tersebut akan dipulangkan lebih awal dari jam sekolah biasanya.
Kepala Disdikpora Wonosobo, Musofa, menjelaskan kebijakan tersebut dalam konferensi pers yang digelar Selasa malam (22/7/2025), sebagai bagian dari rangkaian acara Hari Jadi ke-200 Wonosobo.
Ia menegaskan bahwa meskipun siswa dipulangkan lebih cepat, Kamis besok bukan merupakan hari libur sekolah.
“Siswa tidak diliburkan, tetapi tetap masuk sekolah seperti biasa. Hanya saja kegiatan belajar mengajar akan disesuaikan waktunya, tidak berlangsung penuh seperti hari-hari biasa,” ujar Musofa kepada awak media.
Semula pihaknya akan mengerahkan 2500 guru, namun karena adanya izin bupati, maka semua guru akan diberikan kesempatan untuk mengikuti peringatan hari jadi.
Menurutnya, keputusan ini diambil untuk memberikan kesempatan kepada para guru agar dapat mengikuti secara langsung rangkaian acara puncak hari jadi yang dianggap sangat bersejarah bagi masyarakat Wonosobo. Ia menyebut, izin khusus telah diberikan langsung oleh Bupati Wonosobo kepada para guru.
“Untuk tanggal 24 Juli besok, karena Bupati telah memberikan izin agar guru-guru kami boleh mengikuti seluruhnya, nanti akan kami terbitkan surat edaran mengenai pengaturan pembelajaran pada hari itu,” jelas Musofa.
Lebih lanjut, Disdikpora akan segera menyebarluaskan surat edaran resmi ke seluruh satuan pendidikan di Kabupaten Wonosobo.
Surat tersebut akan memuat detail teknis pelaksanaan penyesuaian waktu belajar bagi para siswa, sehingga setiap sekolah dapat menyesuaikan jadwalnya secara tertib dan terstruktur.
Musofa juga mengimbau kepada para orang tua dan siswa agar tidak salah paham terhadap kebijakan ini. Ia menegaskan bahwa esensi dari kebijakan ini adalah memberikan ruang partisipasi yang luas bagi tenaga pendidik, tanpa mengesampingkan hak siswa dalam mendapatkan pelajaran.
“Kita tidak ingin ada anggapan bahwa sekolah diliburkan. Tidak. Kegiatan pembelajaran tetap berjalan, hanya jamnya yang kami ringkas agar semua pihak bisa ikut merasakan semangat perayaan hari jadi ini,” ujarnya.
Perayaan Hari Jadi ke-200 Wonosobo sendiri akan menjadi momentum penting dalam sejarah kabupaten yang dikenal berhawa sejuk itu. Pemerintah daerah menginginkan keterlibatan penuh seluruh elemen masyarakat, termasuk dari kalangan dunia pendidikan.
“Kami ingin momen ini menjadi milik semua orang, termasuk para siswa dan guru. Mereka juga punya hak untuk merasakan semangat hari jadi yang ke-200 ini,” pungkas Musofa.
Diketahui, puncak peringatan Hari Jadi Wonosobo akan digelar secara meriah dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat dan pertunjukan budaya yang dipusatkan di kawasan Alun-Alun Wonosobo.
Pemerintah daerah menargetkan perayaan tahun ini bukan hanya seremonial, namun juga menjadi ajang refleksi dan kebanggaan bersama atas perjalanan dua abad Kabupaten Wonosobo.***
Editor : Agus Hidayat