Ad imageAd image

Son Heung-min Akhiri Satu Dekade Bersama Tottenham, Siap Berlabuh di MLS

Ida Agus
18 Views
4 Min Read
Pemain Tottenham, Hotspur Son Heung Min mengakhiri kontraknya dengan klub London itu setelah satu dekade berkarir disana. ( dok. istimewa)

Seoul (Lintas Topik.Com) – Dalam atmosfer haru yang menyelimuti Stadion Piala Dunia Seoul, Son Heung-min resmi mengucapkan salam perpisahan kepada Tottenham Hotspur—klub yang telah menjadi rumahnya selama satu dekade.

 Di hadapan ribuan pendukung setianya di tanah kelahiran, Son menutup lembaran panjang kariernya di London Utara dan bersiap menapaki babak baru bersama Los Angeles FC di Major League Soccer (MLS).

Pertandingan persahabatan pramusim melawan Newcastle United, Minggu lalu (3/8), menjadi panggung terakhir Son mengenakan jersey Spurs.

Ditarik keluar pada menit ke-65, ia menyerahkan ban kapten kepada Ben Davies dan disambut dengan guard of honor dari rekan setim serta lawan.

 Sorak sorai penonton menyambut sang kapten yang berjalan keluar lapangan dengan mata berkaca-kaca, menyandarkan kepala di tangan, menahan gejolak emosinya.

“Awalnya saya pikir tidak akan menangis,” kata Son usai pertandingan. “Tapi setelah mendengar kata-kata dari rekan setim, dan menyadari ini akhir dari perjalanan panjang, rasanya sangat berat.”

- Advertisement -
Ad imageAd image

Dari Leverkusen ke Legenda Spurs

Didatangkan dari Bayer Leverkusen pada 2015 dengan harga sekitar £22 juta, Son menjadi pemain Asia termahal di Premier League saat itu.

 Selama 10 musim berseragam Spurs, ia mencatatkan 173 gol dalam 454 pertandingan—menjadikannya salah satu pemain tersukses dalam sejarah klub.

Namun bukan hanya torehan gol yang membuatnya istimewa. Son adalah simbol kerja keras, dedikasi, dan loyalitas.

 Ia mencintai klub, kota, dan para suporternya. Dan para fans membalasnya dengan cinta yang sama.

“Spurs akan selalu ada di hati saya. Para pemain akan selalu tercatat dalam buku sejarah saya,” ucapnya dalam wawancara terakhir bersama klub.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Musim terakhir Son bersama Tottenham menjadi klimaks yang emosional. Ia memimpin Spurs menjuarai Liga Europa, mengakhiri penantian 17 tahun klub tanpa gelar.

Final melawan Manchester United di bulan Mei menjadi panggung kejayaan terakhir sang kapten—dan mungkin hadiah perpisahan terindah untuk klub yang telah membesarkannya.

Hijrah ke Amerika, Pecahkan Rekor MLS

Kini, pemain berusia 33 tahun itu akan melanjutkan kariernya di Amerika Serikat. LAFC disebut telah mencapai kesepakatan dengan Tottenham untuk memboyong Son dengan nilai transfer yang bisa menembus £20 juta—angka yang melampaui rekor transfer di MLS saat ini.

Hanya tinggal menunggu penyelesaian dokumen dan tes medis, maka resmi sudah: Son Heung-min akan menjadi bagian dari sepak bola Amerika.

Manajer Newcastle, Eddie Howe, yang menyaksikan langsung momen perpisahan di Seoul, tak bisa menyembunyikan rasa hormatnya.

“Itu momen yang sangat tulus. Para pemain saya secara spontan memberinya guard of honor. Itu menunjukkan siapa Son sebenarnya, bukan hanya sebagai pemain luar biasa, tapi sebagai manusia yang luar biasa.”

Manajer baru Spurs, Thomas Frank, juga mengakui beratnya perpisahan ini, meski di saat bersamaan ia harus menelan kenyataan pahit: James Maddison cedera dalam pertandingan yang sama.

“Kadang sepak bola bisa indah dan brutal di saat bersamaan. Hari ini kami kehilangannya (Son), tapi juga merayakan warisannya.”

Akhir Sebuah Era, Awal Cerita Baru

Dengan perpisahan ini, berakhir sudah era Son Heung-min di Tottenham. Bagi suporter Spurs, kepergiannya meninggalkan lubang besar, tak hanya di lini depan, tapi juga di hati mereka. Namun bagi Son, ini bukan akhir. Ia menatap ke depan, ke tantangan baru di MLS.

“Karier saya belum selesai. Saya ingin terus memberikan kegembiraan kepada para penggemar. Masih banyak yang ingin saya capai.”

Son pergi bukan sebagai pemain biasa. Ia meninggalkan jejak sebagai legenda. Dan di Seoul, di hadapan tanah kelahirannya, ia menutup satu bab dengan air mata—dan membuka lembar baru dengan harapan.***

Dari berbagai sumber

Editor : Agus Hidayat

Share This Article
Leave a Comment