Wonosobo (LintasTopik.Com) – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Gizi Sedayu yang berada di Kecamatan Sapuran, Wonosobo, siap menyalurkan sebanyak 4.000 paket makan bergizi (MBG) secara bertahap kepada para penerima manfaat. Penyaluran akan dimulai pada Senin, 14 Juli 2025, dan menyasar kelompok rentan seperti siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA/SMK serta ibu hamil dan menyusui.
Gedung SPPG Sedayu yang baru dibangun oleh Koperasi Konsumen Pusat Koperasi Karyawan Republik Indonesia (PKPRI) Wonosobo, telah diresmikan secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Wonosobo, Musofa, pada Sabtu (12/7/2025).
Musofa menyampaikan bahwa dapur gizi ini didesain dengan standar tinggi untuk menjamin keamanan dan mutu gizi makanan yang akan diberikan. “Menu yang disiapkan telah melalui proses seleksi ketat dan diawasi oleh ahli gizi. Bahan-bahan makanan diseleksi sebelum dan sesudah dimasak, dan proses produksi dilakukan di dapur yang memenuhi standar higienitas Badan Gizi Nasional (BGN),” ungkapnya.
Menurut Musofa, program MBG tidak hanya bertujuan meningkatkan status gizi anak, tetapi juga menjadi bagian dari pendidikan karakter. Para siswa penerima manfaat akan dibiasakan menjalankan kebiasaan sehat dan tertib, mulai dari mencuci tangan sebelum makan, berdoa bersama, hingga membersihkan alat makan setelah selesai.
“Melalui program ini, anak-anak tidak hanya mendapatkan makanan sehat, tetapi juga belajar disiplin, bersyukur, dan peduli terhadap kebersihan. Semua itu adalah nilai-nilai penting dalam pembentukan karakter mereka,” tambahnya.
Kepala SPPG Sedayu, Aswandi, menegaskan bahwa penyaluran paket makan bergizi akan dilakukan secara bertahap, bukan sekaligus. Hal ini dilakukan untuk memastikan kesiapan teknis dan menghindari kendala di lapangan.
“Target total kami adalah 4.000 penerima manfaat. Namun distribusinya akan kami lakukan secara bertahap, menyesuaikan dengan kesiapan sekolah dan teknis logistik. Kami akan berkoordinasi langsung dengan pihak sekolah agar pelaksanaan berjalan tertib dan tepat sasaran,” jelas Aswandi.

Ia juga menyebutkan bahwa para juru masak telah mengikuti pelatihan khusus dan akan bekerja di bawah pengawasan tim profesional yang terdiri dari ahli gizi, akuntan, dan manajer operasional dapur.
Ketua PKPRI Wonosobo, Rohmadi, menambahkan bahwa SPPG Sedayu dibangun dengan fasilitas lengkap untuk mendukung proses produksi makanan berskala besar. Fasilitas tersebut mencakup gudang kering, ruang pendingin makanan, ruang produksi, ruang persiapan, pengemasan, penyimpanan hasil produksi, hingga ruang pencucian alat makan.
“Semua peralatan dan ruangan telah memenuhi standar nasional yang ditetapkan oleh BGN. Tim produksi juga telah kami siapkan dengan pelatihan khusus, baik dari sisi teknis memasak maupun standar keamanan pangan,” ungkapnya.
Rohmadi berharap keberadaan SPPG Sedayu dapat memperkuat upaya kolektif dalam menanggulangi persoalan gizi di kalangan pelajar dan kelompok rentan di Wonosobo. “Kami mohon doa dan dukungan masyarakat agar kegiatan di SPPG Sedayu bisa berjalan lancar, membawa manfaat, dan menjadi contoh bagi wilayah lain,” pungkasnya.
SPPG Dapur Gizi Sedayu menjadi dapur keenam yang dioperasikan di Kabupaten Wonosobo sebagai bagian dari perluasan program MBG. Program ini menjadi salah satu strategi pemerintah daerah dalam menekan angka kekurangan gizi dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak usia dini.***
Editor : Agus Hidayat