Kenapa Teh Herbal Patut Masuk Daftar Minuman Harianmu?
Usia 30 ke atas sering jadi titik balik banyak orang untuk mulai hidup lebih sehat. Gaya hidup makin padat, stres mudah datang, dan tubuh tak lagi sekuat dulu waktu usia 20-an. Salah satu langkah kecil namun penuh manfaat adalah mulai rutin mengonsumsi teh herbal.
Teh herbal bukan hanya sekadar minuman hangat. Ia adalah ritual kecil yang bisa bantu meredakan stres, menenangkan pikiran, sekaligus memberikan asupan alami untuk kesehatan tubuh. Plus, rasanya pun menyenangkan—ada yang segar, ada yang manis alami, dan ada yang hangat di perut.
Apa Itu Teh Herbal, dan Apa Bedanya dengan Teh Biasa?
Teh herbal terbuat dari berbagai bagian tanaman selain daun teh, seperti bunga, akar, kulit batang, biji, atau rempah-rempah. Beda dengan teh hitam atau hijau yang mengandung kafein, teh herbal umumnya bebas kafein sehingga lebih ramah untuk dikonsumsi kapan pun, termasuk malam hari.
Beberapa contoh teh herbal yang populer antara lain:
- Chamomile – Menenangkan, cocok diminum sebelum tidur.
- Peppermint – Memberi sensasi segar, bagus untuk pencernaan.
- Jahe (Ginger Tea) – Menghangatkan, bantu redakan mual dan meningkatkan imunitas.
- Rosella – Kaya antioksidan dan vitamin C.
- Lavender – Aromatik, bantu mengurangi kecemasan.
Apa Saja Manfaat Minum Teh Herbal?
Teh herbal dikenal punya banyak manfaat, tergantung jenisnya. Namun secara umum, inilah manfaat yang bisa kamu dapatkan:
1. Meredakan Stres dan Kecemasan
Beberapa teh herbal seperti chamomile dan lavender punya efek relaksasi alami. Aromanya yang lembut dan hangatnya cairan di tenggorokan bisa bantu kamu merasa lebih tenang.
2. Meningkatkan Kualitas Tidur
Jika kamu sering susah tidur, minum teh herbal hangat sebelum tidur bisa jadi solusi alami yang efektif. Chamomile, misalnya, sudah dikenal secara luas sebagai ‘sleep tea’.
3. Menjaga Sistem Imun
Jahe dan rosella kaya akan antioksidan dan vitamin C yang membantu tubuh melawan infeksi dan menjaga kekebalan tubuh.
4. Mendukung Pencernaan
Teh peppermint atau jahe bisa membantu meredakan gangguan pencernaan seperti perut kembung, mual, dan rasa penuh setelah makan.
5. Membantu Detoksifikasi Alami
Beberapa teh seperti teh dandelion atau rosella dikenal membantu fungsi liver dan mendukung proses detoksifikasi alami tubuh.
Kapan Waktu Terbaik untuk Minum Teh Herbal?
Waktu minum teh herbal bisa disesuaikan dengan tujuan kamu:
- Pagi hari: Cocok untuk teh jahe atau peppermint, membantu membangunkan tubuh dan melancarkan pencernaan.
- Sore hari: Waktu santai setelah aktivitas, minum teh rosella atau teh serai bisa menyegarkan pikiran.
- Malam hari: Teh chamomile atau lavender sangat pas menjelang tidur agar pikiran tenang dan tubuh lebih rileks.
Kalau kamu ingin membuat kebiasaan sehat, cobalah rutinkan satu cangkir teh herbal setiap hari di waktu yang sama. Bisa jadi momen ‘me time’ yang kamu tunggu-tunggu.
Berapa Banyak Teh Herbal yang Disarankan?
Ukuran yang disarankan untuk teh herbal adalah sekitar 1 cangkir (200–250 ml) per sajian. Untuk sehari-hari, kamu bisa konsumsi 1–3 cangkir per hari, tergantung kebutuhan dan jenis tehnya.
Catatan: meskipun alami, tetap perhatikan reaksi tubuh. Beberapa orang mungkin alergi terhadap bahan tertentu, atau punya kondisi khusus (seperti hamil atau menyusui) yang perlu konsultasi dokter lebih dulu sebelum minum herbal tertentu.
Tips Menyeduh Teh Herbal agar Manfaatnya Maksimal
- Gunakan air panas (bukan mendidih) sekitar 90°C.
- Seduh selama 5–10 menit. Semakin lama, semakin kuat rasa dan manfaatnya.
- Tutup cangkir saat menyeduh agar minyak esensialnya tidak menguap.
- Hindari menambahkan gula, cukup madu murni jika perlu pemanis.
Penutup: Satu Cangkir, Banyak Kebaikan
Kadang yang kita butuhkan bukan obat, tapi rutinitas kecil yang menenangkan. Teh herbal menawarkan itu. Ia bukan sekadar minuman, tapi juga pelukan hangat untuk tubuh dan pikiran.
Jadi, kalau kamu sedang mencari kebiasaan sehat yang mudah dilakukan, kenapa nggak mulai dari satu cangkir teh herbal setiap hari? ***
Sumber : dari berbagai sumber
Editor : Agus Hidayat