Ad imageAd image

Tol Kaligawe–Sayung Terintegrasi Giant Sea Wall, Solusi Rp10,9 Triliun Atasi Rob di Semarang-Demak

Ida Agus
39 Views
3 Min Read
- Proyek pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 (Semarang-Sayung) sepanjang 10,634 km yang teranggarkan Rp 10,9 triliun terintegrasi dengan pembangunan giant sea wall (tanggul laut). ( istimewa)

SEMARANG (Lintas Topik.Com) – Pemerintah pusat menggelontorkan anggaran sebesar Rp10,9 triliun untuk pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 (Kaligawe–Sayung) yang terintegrasi dengan tanggul laut raksasa (giant sea wall). Proyek ini diharapkan menjadi solusi permanen mengatasi banjir rob yang kerap merendam wilayah pesisir Semarang dan Demak.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah–DI Yogyakarta, Khusairi, menyampaikan bahwa panjang jalan tol yang dibangun mencapai 10,634 kilometer, dengan konstruksi tanggul laut sepanjang 6,73 kilometer yang berada di sisi selatan jalur tol.

“Progres konstruksi keseluruhan telah mencapai 42,81 persen. Pondasi giant sea wall ditargetkan rampung pada Desember 2025, dan awal 2026 sudah bisa fungsional,” kata Khusairi saat meninjau lokasi proyek di Semarang, Kamis (5/6/2025).

Proyek infrastruktur ini juga dilengkapi dua kolam retensi besar, yaitu Kolam Retensi Terboyo dan Kolam Retensi Sriwulan, berikut saluran pembawa sepanjang 1.500 meter serta rumah pompa. Infrastruktur ini diproyeksikan akan mengeringkan area terdampak rob seluas 576,04 hektare.

Nilai kontrak proyek terbagi ke dalam tiga paket pekerjaan:

  • Paket 1A senilai Rp2,02 triliun, mencakup peninggian Jembatan Kaligawe, jalan layang (elevated freeway), dan slab on pile. Progresnya mencapai 64,95 persen.
  • Paket 1B sebesar Rp6,84 triliun, meliputi pembangunan tanggul laut, jalan utama dari STA 1+586 hingga STA 8+314, jembatan Babon dan Sayung, ramp Terboyo, serta fasilitas tol. Progresnya 42,29 persen.
  • Paket 1C dengan nilai Rp2,11 triliun, mengerjakan kolam retensi serta rumah pompa dan saluran air di Sriwulan. Progresnya baru 27,21 persen.

Jika berjalan sesuai rencana, tol dan tanggul laut yang terintegrasi ini ditargetkan fungsional pada September 2027.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, membenarkan bahwa anggaran proyek ini berasal dari pemerintah pusat. Ia menyebutkan, selain proyek jangka panjang seperti giant sea wall, pihaknya juga mendorong penanganan jangka pendek dan menengah seperti normalisasi sungai dan pengerukan sedimentasi.

“Pembangunan ini bagian dari upaya komprehensif untuk mengendalikan rob, banjir, dan abrasi di kawasan Sayung dan sekitarnya,” ujar Luthfi.

Dengan berfungsinya tol sekaligus tanggul laut ini, pemerintah berharap persoalan banjir rob yang selama bertahun-tahun melanda kawasan Kaligawe, Genuk (Kota Semarang), dan Sayung (Kabupaten Demak) bisa tertangani secara menyeluruh. ***

Editor : Agus Hidayat

Share This Article
Leave a Comment