Ad imageAd image

Warga Watumalang Tanam Pohon Pisang di Jalan Rusak, Protes Lama Tak Diperbaiki

Ida Agus
36 Views
3 Min Read

Wonosobo (Lintas Topik.com) – Jalan penghubung Desa Watumalang–Wonosroyo yang rusak parah memantik aksi protes unik warga.

Akhir pekan lalu, mereka menanam pohon pisang di tengah jalan sebagai simbol kekecewaan karena puluhan tahun menunggu perbaikan tak kunjung datang.

Aksi tanam pohon pisang itu diikuti lintas kalangan. Mulai dari petani, pemuda desa, hingga tokoh agama, semua sepakat menyuarakan keresahan yang sama.

Mereka menilai jalur tersebut sudah lama membahayakan pengguna, penuh lubang, dan semakin licin ketika diguyur hujan.

Tokoh agama Desa Watumalang, Abdul Rohim, menyebut kesabaran warga sudah habis. Menurutnya, aksi itu bukan sekadar lelucon.

“Kami warga Desa Watumalang merasa dianaktirikan. Jalan penghubung ke Desa Wonosroyo sudah puluhan tahun rusak parah. Hari ini kami tanam pohon pisang di tengah jalan sebagai wujud protes,” ujarnya.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Ia bahkan membandingkan kondisi jalan di daerahnya dengan Kabupaten Banjarnegara yang menurutnya jauh lebih baik dalam perawatan infrastruktur.

“Kami malu sekaligus iri dengan Banjarnegara. Jalan mereka bagus, sementara di sini dibiarkan rusak. Kami warga pinggiran ini juga bagian dari Wonosobo,” tambahnya.

Nada serupa disampaikan Hasan Barsino, pemuda Watumalang. Ia menegaskan aksi itu lahir dari kejengkelan bersama.

“Ini spontanitas warga karena jengkel. Jalan ini sangat vital untuk aktivitas ekonomi masyarakat. Kalau terus dibiarkan, warga yang paling rugi,” katanya.

Hasan menjelaskan jalur tersebut merupakan akses utama warga desa, mulai dari petani yang mengangkut hasil panen, pelajar, hingga pedagang kecil. Kerusakan jalan, lanjutnya, bukan hanya memperlambat distribusi hasil tani, tapi juga meningkatkan risiko kecelakaan.

Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Wonosobo, Edi Hartono, mengakui ruas jalan Pasuruhan–Wonosroyo memang belum masuk agenda perbaikan tahun ini.

- Advertisement -
Ad imageAd image

“Kebetulan tahun ini ruas jalan Pasuruhan–Wonosroyo tidak ada kegiatan karena efisiensi. Beberapa tahun sebelumnya, saat masih bernama ruas Binangun–Wonosroyo, memang pernah mendapat alokasi DAK dan APBD.

Tetapi karena jalannya panjang, perbaikannya belum sampai ke titik yang rusak parah itu,” jelasnya, Minggu (31/8/2025).

Edi merinci, total panjang ruas Pasuruhan–Wonosroyo mencapai 7 kilometer, dengan 1,3 kilometer di antaranya mengalami kerusakan berat.

“Karena keterbatasan anggaran, kami belum bisa menghadirkan infrastruktur yang sepenuhnya baik. Kami mohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat,” pungkasnya.***

Editor : Agus Hidayat

Share This Article
Leave a Comment