Jakarta (Lintas Topik.Com) – Sebanyak 140 guru Sekolah Rakyat dilaporkan mengundurkan diri setelah resmi diterima dan ditempatkan di berbagai wilayah. Alasan utama pengunduran diri ini adalah lokasi penempatan yang dinilai terlalu jauh dari domisili masing-masing guru.
Hal tersebut disampaikan Menteri Sosial Saifullah Yusuf usai rapat terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/7/2025). Pria yang akrab disapa Gus Ipul ini mengatakan pemerintah menghormati keputusan para guru yang memilih mundur, dan menegaskan bahwa penggantinya sudah disiapkan.
“Memang dalam perjalanannya, ini saya mohon ditulis lebih utuh, ada sekitar 140 guru yang mengundurkan diri setelah proses seleksi dan penempatan di berbagai titik Sekolah Rakyat,” kata Gus Ipul.
Ia menjelaskan dari total lebih dari 1.500 guru yang sudah ditempatkan, 140 di antaranya menyatakan mundur karena kendala geografis yang cukup memberatkan.
“Sebagian besar alasannya karena terlalu jauh dari tempat tinggal mereka. Kita hormati keputusan itu,” tambahnya.
Gus Ipul memastikan pengganti para guru tersebut telah disiapkan. Pemerintah memiliki lebih dari 50.000 guru lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang belum mendapatkan penempatan dan siap untuk direkrut.
“Sudah banyak yang siap menggantikan, karena lebih dari 50.000 guru lulusan PPG belum ditempatkan. Kita akan ambil dari situ,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Senin (28/7), Gus Ipul menyebutkan Kemensos tengah memproses pengganti 160 guru yang mundur. Namun berdasarkan data terbaru, jumlahnya kini berada di angka 140 orang.
Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah terus melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap pelaksanaan Sekolah Rakyat, yang saat ini baru berjalan sekitar dua minggu. Pemerintah berkomitmen menambah titik-titik baru Sekolah Rakyat rintisan di akhir Juli 2025.
“Sekolah Rakyat masih dalam tahap awal. Banyak yang harus disempurnakan, dan kami terus bersinergi untuk memperluas jangkauannya,” tutup Gus Ipul.***
Editor : Agus Hidayat