5 Kekalahan Terbesar Timnas Indonesia: Ketika Garuda Terluka di Langit Sepak Bola Asia

26 Views
3 Min Read
Kekalahan telak 0-6 timnas Indonesia saat melawan Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026 . ( dok. istimewa)

Jakarta (Lintas Topik.Com)  – Kekalahan telak 0-6 yang baru saja dialami Timnas Indonesia dari Jepang dalam laga terakhir Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Selasa (10/6/2025), bukan sekadar catatan statistik.

 Itu adalah pengingat pahit bahwa mimpi besar sepak bola Indonesia masih berjarak jauh dari kenyataan. Namun, kekalahan ini bukan yang pertama—dan bukan yang paling menyakitkan.

Sepanjang sejarah, Timnas Indonesia sudah beberapa kali mengalami kekalahan besar dengan skor mencolok.

Berikut adalah lima kekalahan terbesar yang pernah dialami Garuda, yang hingga kini menjadi noda kelam dalam perjalanan tim nasional.

1. Bahrain 10-0 Indonesia

(Kualifikasi Piala Dunia 2014, 29 Februari 2012)
Laga yang digelar di Manama ini menjadi titik nadir sepak bola nasional. Dalam waktu 90 menit, Indonesia dipermalukan tanpa perlawanan. Turun dengan skuad mayoritas muda dan minim pengalaman akibat konflik internal PSSI dan Liga, Garuda seolah hadir hanya untuk disembelih. Kekalahan 10-0 ini menjadi rekor kekalahan terbesar Indonesia sepanjang sejarah.

- Advertisement -

2. Denmark 9-0 Indonesia

(Laga Uji Coba, 1974)
Melawan kekuatan Eropa di era 70-an, Indonesia tak berdaya. Lini belakang yang rapuh dan organisasi permainan yang kacau membuat gawang Indonesia menjadi bulan-bulanan tim Skandinavia. Meski hanya uji coba, kekalahan ini mencoreng nama Indonesia di mata internasional.

3. Mesir 6-0 Indonesia

(Turnamen Piala Presiden, 11 Juni 1991)
Bermain di luar kandang, Indonesia dihajar telak oleh tim Afrika Utara yang kala itu tampil cepat dan agresif. Mesir memanfaatkan setiap celah dengan efisien. Bagi Timnas Indonesia, pertandingan ini memperlihatkan betapa lemahnya transisi bertahan dan minimnya kreativitas di lini tengah.

4. Jepang 6-0 Indonesia

(Kualifikasi Piala Dunia 2026, 10 Juni 2025)
Kekalahan terbaru ini menjadi luka segar yang masih menganga. Bermain di Suita, Jepang menunjukkan perbedaan kelas yang mencolok. Indonesia bahkan tak mampu melepaskan satu pun tembakan tepat sasaran. Ini bukan sekadar kekalahan, tapi realita keras yang memaksa federasi dan publik untuk merenung: seberapa serius kita membangun sepak bola?

- Advertisement -

5. Korea Selatan 6-0 Indonesia

(Turnamen Merdeka, Juli 1979)
Di tengah semangat membangun identitas sepak bola nasional, kekalahan dari Korea Selatan menjadi pelajaran pahit. Garuda dikepung oleh taktik cepat dan intensitas tinggi dari tim Negeri Ginseng. Hasil ini menjadi titik awal dari banyak evaluasi, namun tak banyak perubahan berarti setelahnya.***

Editor : Agus Hidayat

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version