Benarkah Kol, Brokoli, dan Terong Goreng Bisa Picu Kanker dan Penyakit Jantung?

Ida Agus
85 Views
4 Min Read

Lintas Topik.Com – Belakangan ini, media sosial diramaikan oleh unggahan yang menyebut bahwa sayuran seperti kol, brokoli, dan terong jika digoreng bisa memicu kanker, obesitas, hingga penyakit jantung. Informasi ini dibagikan oleh akun Instagram @OHMEYGATT dan langsung viral.

Apakah benar sayuran yang digoreng bisa sebahaya itu?

Mari kita simak penjelasan dari para ahli dan sumber medis terpercaya.

 Apa Bahaya Menggoreng Sayuran?

Menurut ahli gizi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Toto Sudargo, semua jenis makanan yang digoreng – termasuk sayuran – secara teori memang bisa berdampak negatif bagi kesehatan.

Proses menggoreng pada suhu tinggi dapat:

- Advertisement -
Ad imageAd image
  • Merusak nutrisi alami dalam sayuran.
  • Menambah kandungan lemak jenuh dan kalori.
  • Memicu terbentuknya senyawa kimia berbahaya seperti akrilamida, yang bersifat karsinogenik (pemicu kanker).

 Brokoli Goreng: Risiko Kanker dan Peradangan Tubuh

Brokoli adalah sayuran sehat, tapi jika digoreng, bisa menjadi sumber risiko kesehatan. Proses penggorengan dapat:

  • Mengubah nitrat alami dalam brokoli menjadi nitrit yang berbahaya.
  • Nitrit ini berpotensi menyebabkan methemoglobinemia, yaitu kondisi darah yang tidak bisa mengikat oksigen secara optimal.
  • Selain itu, bisa memicu peradangan sel yang berkaitan dengan risiko kanker.

 Kol/Kubis Goreng: Akrilamida Mengintai

Kol atau kubis mengandung zat yang sebenarnya bermanfaat. Namun, saat digoreng:

  • Dapat menghasilkan akrilamida, senyawa kimia yang terbentuk dari reaksi gula dan asam amino pada suhu tinggi.
  • Akrilamida bersifat karsinogenik dan bisa merusak DNA sel tubuh.
  • Konsumsi berlebihan juga bisa meningkatkan risiko obesitas dan penyakit jantung.

 Terong Goreng: Menyerap Minyak Berlebihan

Terong punya sifat menyerap minyak dalam jumlah besar saat digoreng. Ini bisa menyebabkan:

- Advertisement -
Ad imageAd image
  • Kandungan lemak jenuh dan kolesterol meningkat.
  • Vitamin dan antioksidan dalam terong rusak.
  • Mengandung solanin, senyawa alami dalam terong yang bisa beracun jika dikonsumsi terlalu banyak.
  • Berpotensi mengganggu penyerapan zat besi, dan meningkatkan risiko gangguan sirkulasi darah.

 Penyakit yang Mengintai dari Konsumsi Makanan Gorengan

Menurut Biofarma (2023), kanker adalah penyebab kematian kedua tertinggi di dunia setelah penyakit jantung dan stroke.

Sementara itu, data dari Alodokter menyebutkan bahwa:

“Penyakit jantung menyebabkan sekitar 651.481 kematian setiap tahun di Indonesia.”

Kebiasaan makan makanan tinggi lemak jenuh, kalori tinggi, dan zat karsinogenik adalah faktor risiko utama dua penyakit mematikan tersebut.

 Cara Sehat Mengolah Sayuran

Agar tetap bisa menikmati sayuran tanpa khawatir dampaknya, berikut saran dari ahli gizi:

  • Kukus atau rebus sayuran untuk menjaga kandungan vitamin dan mineral.
  • Jika ingin rasa lebih nikmat, bisa tumis dengan sedikit minyak zaitun.
  • Hindari menggoreng dengan suhu terlalu tinggi dan minyak bekas pakai.
  • Gunakan air fryer sebagai alternatif penggorengan tanpa minyak berlebih.

Sayuran seperti kol, brokoli, dan terong tetap sehat jika diolah dengan benar. Namun jika digoreng, terutama secara berulang dan dalam jumlah besar, bisa membahayakan tubuh:

  • Mengandung lemak jahat dan kalori tinggi
  • Bisa menghasilkan zat karsinogenik
  • Merusak kandungan nutrisi sayuran

Ingatlah bahwa cara mengolah makanan sama pentingnya dengan jenis makanan itu sendiri. Bijaklah dalam memilih cara memasak, demi kesehatan jangka panjang.

Dari berbagai sumber

Editor : Agus Hidayat

Share This Article
Leave a Comment