Jakarta,( LintasTopik.com) – Langit Indonesia akan dihiasi fenomena alam langka berupa gerhana bulan total atau yang populer disebut Blood Moon, pada Senin dini hari, 8 September 2025. Dalam peristiwa ini, Bulan akan tampak berubah warna menjadi kemerahan akibat bias cahaya Matahari oleh atmosfer Bumi.
Berdasarkan data astronomi, gerhana bulan total kali ini akan berlangsung cukup lama, dengan totalitas mencapai 82 menit. Seluruh proses gerhana dapat diamati jelas dari Indonesia, asalkan kondisi langit cerah dan tidak tertutup awan.
Jadwal Blood Moon 8 September 2025 di Indonesia (WIB)
- P1 (awal penumbral): 22.28 WIB (7 September)
- U1 (awal parsial): 23.27 WIB
- U2 (awal total/ Blood Moon mulai tampak): 00.30 WIB (8 September)
- Puncak totalitas: 01.11 WIB
- U3 (akhir total): 01.52 WIB
- U4 (akhir parsial): 02.56 WIB
- P4 (akhir penumbral): 03.55 WIB
Dengan demikian, fase bulan berwarna merah darah dapat disaksikan di Indonesia mulai pukul 00.30–01.52 WIB, dengan puncaknya terjadi pada pukul 01.11 WIB.
Mengapa Disebut Blood Moon?
Fenomena ini terjadi ketika Bumi berada tepat di antara Matahari dan Bulan, sehingga cahaya Matahari terhalang sepenuhnya. Namun, sebagian cahaya masih melewati atmosfer Bumi dan membias ke permukaan Bulan. Warna merah muncul karena gelombang cahaya merah mampu menembus atmosfer lebih kuat dibandingkan gelombang biru atau ungu.
Hasilnya, Bulan yang biasanya berwarna putih terang akan berubah menjadi merah tembaga hingga merah darah.
Berbeda dengan gerhana matahari, fenomena Blood Moon aman dilihat dengan mata telanjang tanpa menggunakan alat pelindung khusus. Meski demikian, untuk menyaksikan keindahannya lebih detail, masyarakat disarankan menggunakan teleskop atau kamera dengan lensa zoom.
Selain itu, lokasi dengan minim polusi cahaya seperti daerah pedesaan atau dataran tinggi akan memberikan pemandangan yang lebih jelas dibandingkan perkotaan.
Fenomena Langka
Gerhana bulan total dengan durasi totalitas lebih dari satu jam tidak terjadi setiap tahun. Menurut catatan astronomi, Blood Moon terakhir yang dapat diamati jelas dari Indonesia berlangsung pada Mei 2022.
Fenomena ini diperkirakan akan kembali menjadi perhatian banyak masyarakat, mengingat posisinya yang dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.***
Editor : Agus Hidayat