Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Dorong Pengelolaan Sampah Berbasis Desa, TPST Penggarit Jadi Percontohan

Ida Agus
25 Views
2 Min Read
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meninjau Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Desa Penggarit, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, pada Rabu, 28 Mei 2025. ( dok. Istimewa)

PEMALANG (Lintas Topik.Com) – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mendorong pengelolaan sampah berbasis desa sebagai solusi berkelanjutan dalam mengatasi persoalan sampah di wilayahnya.

Hal ini disampaikan saat meninjau langsung Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Desa Penggarit, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, pada Rabu, 28 Mei 2025.

“Di Desa Penggarit ini sudah berjalan pengelolaan sampah berbasis desa. Artinya, satu desa mengelola sampahnya sendiri. Ini sangat potensial untuk diterapkan di desa-desa lain,” kata Ahmad Luthfi.

Menurutnya, jika 8.563 desa di Jawa Tengah memiliki TPST mandiri seperti di Penggarit, maka persoalan sampah bisa terselesaikan di tingkat desa.

“Pengelolaan seperti ini akan kita jadikan role model. Kita akan diskusikan lebih lanjut dengan dinas. Kalau semua desa bergerak, masalah sampah bisa kita selesaikan bersama,” ujarnya.

Gubernur juga mengapresiasi efektivitas TPST Penggarit dalam mengolah sampah menjadi produk bernilai, seperti pupuk organik dan pengurai amoniak.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Ia menilai, biaya pembangunan TPST di tingkat desa relatif terjangkau.

“Biayanya tidak terlalu besar, tapi hasilnya sangat bermanfaat. Ini akan kita kaji untuk dikembangkan, termasuk studi banding dan investasi pengolahan sampah lainnya,” ucapnya.

TPST Penggarit sendiri dibangun menggunakan anggaran APBDes senilai Rp 400 juta. Menurut Kepala Desa Penggarit Imam Wibowo, fasilitas ini mampu mengolah sampah hingga tiga dump truck per hari.

“Sebagian masyarakat sudah memilah sampah, sebagian belum. Sampah yang tidak bernilai ekonomi tetap diproses di sini, terutama sampah organik seperti sisa pakan ternak dan limbah kandang ayam yang diolah menjadi bio karbon,” jelas Imam.

Dalam kunjungan tersebut, Gubernur juga meninjau Koperasi Desa Putih, potensi pertanian, serta objek wisata setempat seperti kebun mangga dan Embung Pudhak Wangi.

“Saya mengapresiasi bupati dan kepala desa yang telah menginisiasi pengelolaan sampah berbasis desa. Minimal masyarakat sudah terdidik bahwa sampah adalah tantangan bersama dalam menjaga lingkungan,” tutup Gubernur.(***)

- Advertisement -
Ad imageAd image

Editor : Agus Hidayat

Share This Article
Leave a Comment