Lintas Topik.Com – Katolik setelah melalui proses konklaf yang berakhir pada Kamis (8/5) waktu setempat. Ia akan menjalankan masa kepausannya dengan nama Paus Leo XIV, sekaligus mencatatkan sejarah sebagai Paus pertama dari Amerika Serikat.
Paus Leo XIV yang kini berusia 69 tahun dikenal luas atas komitmennya terhadap pelayanan pastoral, khususnya dalam mendampingi komunitas marginal dan migran. Sebelum terpilih sebagai Paus, ia menjabat sebagai Prefek Dikasteri untuk Para Uskup dan Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin. Kedekatannya dengan mendiang Paus Fransiskus dinilai menjadi salah satu faktor yang memperkuat kepercayaan para kardinal terhadapnya.
Simbol Asap Putih dan Deklarasi “Habemus Papam”
Seperti tradisi yang telah berlangsung selama berabad-abad, hasil konklaf diumumkan secara simbolis melalui asap putih yang mengepul dari cerobong Kapel Sistina pada pukul 18.00 waktu Vatikan (23.00 WIB). Isyarat tersebut menandakan bahwa Gereja telah memiliki Paus baru.
Konklaf yang berlangsung selama dua hari itu melibatkan 133 kardinal elektor dan melalui empat putaran pemungutan suara. Paus Leo XIV memperoleh dukungan dua pertiga suara, yakni minimal 89 suara, yang menjadi syarat sah terpilihnya seorang Paus.
Setelah menerima hasil pemilihan, Kardinal Prevost memasuki ruangan khusus yang dikenal sebagai “Ruang Air Mata”, tempat di mana Paus baru mempersiapkan diri secara spiritual dan mengenakan jubah putih kepausan untuk pertama kalinya.
Beberapa saat kemudian, Kardinal Dominique Mamberti tampil di balkon Basilika Santo Petrus dan menyampaikan deklarasi resmi dalam bahasa Latin: “Habemus Papam”, yang berarti “Kita memiliki Paus.”***
Sumber : Vatikan News
Editor : Agus Hidayat