Ad image

Pasca Pembunuhan Serda TNI, Warga Sapuran Desak Kafe Shaka Ditutup

61 Views
2 Min Read
Memicu keresahan warga, Cafe Shaka akhirnya diusulkan untuk ditutup pasca pembacokan anggota TNI . ( LT / Ida Agus)

Wonosobo (Lintas Topik.com) – Pasca pembunuhan yang menewaskan anggota TNI Serda SR di Kafe Shaka, Desa Jolontoro, Kecamatan Sapuran, Wonosobo, desakan warga agar kafe tersebut ditutup semakin menguat.

 Warga menilai keberadaan kafe itu sudah meresahkan dan kerap menjadi lokasi tindak kekerasan.

Pantauan Lintas Topik pada Senin (15/9/2025), Kafe Shaka tampak sepi dengan garis polisi masih terpasang di bagian luar.

 Puing-puing bekas fasilitas yang dibakar massa pada Minggu (14/9/2025) juga masih terlihat di area parkir kafe.

Kepala Desa Sedayu, Kecamatan Sapuran, Trubus Wahyono, mengatakan meski kafe tersebut berada di Desa Jolontoro, dampaknya dirasakan luas hingga warga satu kecamatan.

 “Sebenarnya kafe ini bukan di wilayah desa saya, tetapi di desa sebelah. Namun ini sudah meresahkan, bukan hanya untuk warga sekitar, tetapi juga warga satu kecamatan,” ujarnya.

- Advertisement -

Trubus mengungkapkan kasus kekerasan yang menewaskan anggota TNI bukan kali pertama terjadi di Kafe Shaka. “Kalau harapannya warga, kafe ini ditutup.

 Karena sering terjadi kekerasan dan hal-hal lain. Jadi bukan hanya yang kemarin, sebelumnya juga pernah ada insiden kekerasan,” katanya.

Senada, Agus, warga Desa Sijambu, juga meminta pemerintah segera menutup Kafe Shaka. “Harapannya kafe ini ditutup karena memang sudah meresahkan warga. Apalagi kemarin ada kejadian yang membuat orang sampai meninggal dunia,” ujarnya.

Desakan penutupan Kafe Shaka mencuat setelah peristiwa pembacokan yang menewaskan Serda SR, prajurit Kodim 0707/Wonosobo. Warga berharap pemerintah bertindak tegas agar kejadian serupa tidak terulang.***

Editor : Agus Hidayat

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version