Wonosobo (Lintas Topik.Com) – Menyambut Idul Adha 2025, seorang peternak kambing dan domba di Wonosobo, Ali Murtadlo (50), memanfaatkan strategi unik untuk meningkatkan penjualan hewan kurban: menggandeng kreator konten dan melakukan penjualan secara live di TikTok, Instagram, dan Facebook.
“Untuk persiapan kurban tahun ini, saya menyiapkan sekitar 200 ekor kambing. Saya sengaja menggandeng pegiat media sosial karena banyak anak muda yang ingin berkurban tapi tidak tahu harus beli di mana,” kata Ali, pemilik peternakan kambing yang berlokasi di kawasan Wonosobo.
Melalui pendekatan ini, informasi penjualan kambingnya pun mudah ditemukan di media sosial. Ali menyadari bahwa era digital menuntut pendekatan baru. Menjual kambing dengan cara konvensional dianggap tak lagi cukup, apalagi jika ingin menjangkau pasar yang lebih luas.
Kreator Konten Turun ke Kandang
Setidaknya lima perempuan muda aktif terlibat dalam pemasaran ini. Mereka menawarkan kambing secara langsung dari kandang melalui sesi live di media sosial. Suara promosi mereka kerap berbaur dengan suara kambing di latar belakang.
Salah satunya adalah Rahma Widyaningsih. Setiap hari menjelang Idul Adha, ia rutin melakukan siaran langsung untuk menawarkan kambing kurban. Selain menjual secara online, Rahma juga melayani pembeli yang datang langsung ke kandang.
“Tiap hari live, kadang di TikTok, kadang Instagram. Kalau ada yang ingin lihat langsung, kami layani juga,” ujarnya di sela-sela siaran langsung. Menurut Rahma, ia sama sekali tidak merasa risih berada di kandang kambing. Bahkan beberapa pembeli memintanya untuk memperlihatkan bagian tubuh kambing seperti mulut atau perut.
“Kadang diminta lebih dekat, untuk lihat kondisi fisik kambing. Untung kandangnya cukup bersih, jadi tidak terlalu bau,” tambahnya. Rahma mengaku sudah menjual kambing ke pembeli dari dalam maupun luar Wonosobo, sebagian besar dari kalangan muda. “Bonusnya 10 persen dari tiap penjualan,” katanya.
Sanu, kreator konten lainnya, awalnya sempat takut dengan kambing. Namun seiring waktu, ia mulai terbiasa. “Sekarang sudah biasa, pegang kambing juga sudah berani. Kebetulan kambingnya nggak galak,” ujarnya sambil tersenyum. Hingga saat ini, ia mengaku telah menjual enam ekor kambing kurban. Beberapa pembeli bahkan datang langsung ke kandang setelah menyaksikan siaran langsung yang ia lakukan.
Harga dan Pengiriman
Harga kambing yang dijual berkisar antara Rp3 juta hingga Rp5 juta, tergantung berat dan kondisi hewan. Untuk wilayah Wonosobo, pengiriman dilakukan langsung ke alamat pembeli. Sementara untuk pembelian dalam jumlah besar dari luar kota, pengiriman juga bisa dilakukan.
“Kalau di Wonosobo kita antar. Untuk luar kota, selama jumlahnya cukup banyak, tetap kami kirim,” jelas Ali.***
Editor : Agus Hidayat