Wonosobo (LintasTopik.com) – Respons cepat ditunjukkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah usai kunjungan kerja Gubernur Ahmad Luthfi ke Wonosobo. Sehari setelah Kepala Desa Kalidadap, Wahono, menyampaikan langsung keluhan soal kerusakan jembatan gantung Stanmelo, tim teknis Dinas PU Bina Marga Provinsi Jateng langsung meninjau lokasi, Kamis (31/7/2025).
Jembatan gantung sepanjang 60 meter yang menghubungkan Desa Kalidadap, Kecamatan Wadaslintang, dan Desa Kaliguwo, Kecamatan Kaliwiro, itu mengalami kerusakan parah akibat banjir besar pada 26 November 2024 lalu. Air Sungai Luk Ulo menggerus habis abutment jembatan, menyebabkan struktur miring dan membahayakan pengguna.
“Sejak banjir akhir tahun lalu, jembatan ini tak bisa dilewati beberapa waktu. Baru dibangun 2017, tapi sudah rusak karena terus-menerus terkena arus. Kami sudah berkali-kali usulkan perbaikan, tapi belum ada tindak lanjut sampai akhirnya saya sampaikan langsung ke Pak Gubernur,” kata Kades Kalidadap, Wahono, di lokasi peninjauan.
Wahono menambahkan, jembatan ini sangat vital bagi warganya. Selain sebagai jalur utama penghubung dua desa, jembatan tersebut juga dilewati anak-anak sekolah setiap hari, termasuk pelajar SMPN 6 Wadaslintang yang berada di Dusun Melokan, Desa Kalidadap.
Akses Warga Terganggu
Hal serupa diungkapkan Kepala Desa Kaliguwo, Paijo. Menurutnya, tanpa jembatan ini, warga harus menempuh jarak lebih jauh melalui jalur utama untuk menuju kantor kecamatan atau pusat aktivitas ekonomi.
“Jembatan ini memperpendek jarak dan waktu tempuh warga kami. Jadi kalau rusak, dampaknya bukan cuma akses sosial, tapi juga ekonomi. Kami minta ini jadi prioritas,” ucap Paijo.
Kondisi ini sempat membuat aktivitas masyarakat terhambat. Selain harus memutar lebih jauh, warga juga kesulitan membawa hasil panen, akses kesehatan, dan kegiatan sehari-hari lainnya.
Rencana Solusi Teknis
Dalam peninjauan di lapangan, tim teknis Dinas PU dan Bina Marga Jateng yang dipimpin Bagiyono menyampaikan bahwa perbaikan tidak cukup hanya memperbaiki bagian yang rusak. Jembatan perlu ditinggikan sekitar 6 meter agar tidak kembali terkena luapan air saat musim hujan.
“Dari hasil pantauan kami, elevasi jembatan memang terlalu rendah. Harus ditinggikan agar aman. Selain itu, perlu pengaman seperti bronjong batu sebelum abutment agar terhindar dari gerusan air,” ujar Bagiyono.
Ia menegaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari langkah awal sebelum dilakukan penghitungan teknis dan penyusunan laporan ke pimpinan dinas untuk ditindaklanjuti ke tahap perencanaan anggaran.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi saat melakukan kunjungan kerja di Wonosobo menerima laporan langsung dari Kades Kalidadap. Saat itu, ia langsung menginstruksikan jajarannya untuk melakukan peninjauan teknis dan merancang langkah penanganan cepat.***
Editor : Agus Hidayat