Ad image

Dari Karangan Bunga ke Bibit Kehidupan: Ulang Tahun ke-200 Wonosobo Lebih Ramah Lingkungan

10 Views
3 Min Read
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat mengeluarkasn Surat Edaran tentang himbauan untuk mengirimkan tanaman hias, bibit pohon buah dalam rangka Hari Jadi Wonosobo ke 200 tahun 2025. ( dok. Diskominfo Wonosobo)

Wonosobo (Lintas Topik.Com) – Tak seperti perayaan hari jadi kebanyakan yang dihiasi deretan karangan bunga megah, ulang tahun ke-200 Kabupaten Wonosobo tahun ini hadir dengan nuansa yang lebih hidup—dan lebih hijau. Pemerintah Kabupaten Wonosobo mengambil langkah berani dan bermakna: mengganti tradisi kirim karangan bunga menjadi pemberian bibit tanaman.

Melalui Surat Edaran Nomor: 600.4.15/0716/2025 tertanggal 18 Juli 2025, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat secara resmi mengimbau seluruh masyarakat dan instansi untuk mengirimkan ucapan selamat dalam bentuk bibit pohon buah, tanaman hias, hingga pohon penghijauan, sebagai simbol keberlanjutan dan kepedulian lingkungan.

“Sebagai wujud nyata kepedulian terhadap kelestarian lingkungan hidup, Pemerintah Kabupaten Wonosobo menghimbau untuk mengganti ucapan selamat berupa karangan bunga menjadi bibit tanaman produktif atau tanaman hias,” ujar Bupati dalam pernyataan tertulisnya.

Langkah ini bukan sekadar simbolis. Bibit yang diterima akan dihimpun dan ditanam di lokasi-lokasi strategis di wilayah Kabupaten Wonosobo, sebagai bagian dari program penghijauan jangka panjang. Pohon buah seperti durian dan alpukat minimal setinggi 1 meter, sementara tanaman pelindung jalan seperti asem jawa dan pohon sapu tangan harus setinggi 1,5 hingga 2 meter.

Tak hanya untuk penghijauan, pot tanaman juga dapat diisi bunga atau tanaman hias yang kelak akan dimanfaatkan dalam penataan taman kota. Inovasi ini sekaligus menjadi dorongan bagi tumbuhnya kembali sektor usaha tanaman hias dan bunga lokal, yang selama ini kalah pamor oleh karangan bunga instan yang cepat layu.

Dari Tumpukan Sampah ke Investasi Lingkungan

- Advertisement -

Setiap tahun, perayaan-perayaan besar seperti ulang tahun daerah kerap meninggalkan jejak yang tak terlihat: tumpukan karangan bunga yang berakhir di TPA Wonorejo. Indah sesaat, namun menjadi beban lingkungan jangka panjang. Kini, dengan pendekatan baru ini, Wonosobo mengubah ucapan selamat menjadi investasi nyata bagi masa depan bumi.

“Kebijakan ini bukan hanya bentuk kepedulian terhadap lingkungan, tetapi juga menjadi simbol semangat keberlanjutan dalam perayaan Hari Jadi ke-200. Di balik semarak dan euforia perayaan, ada manfaat jangka panjang yang kita tanam bersama—secara harfiah dan simbolis,” kata Bupati Afif Nurhidayat.

Berawal dari Hari Air, Tumbuh di Hari Jadi

Gagasan ini sejatinya sudah muncul sejak peringatan Hari Air Sedunia beberapa waktu lalu di kompleks Dinas Lingkungan Hidup. Namun baru pada momen Hari Jadi ke-200, ide tersebut benar-benar diwujudkan secara resmi dan luas.

Dengan semangat “Wonosobo Hijau, Wonosobo Lestari”, kebijakan ini diharapkan menjadi langkah kecil yang berdampak besar. Sebuah cara merayakan yang tidak hanya berpesta untuk hari ini, tetapi juga menyiapkan napas panjang untuk generasi esok.***

Editor : Agus Hidayat

- Advertisement -
Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version