Delapan Kekalahan Beruntun: MU Masuki Titik Nadir di Era Amorim

41 Views
4 Min Read
Manchester United berada di titik nadir sepanjang sejarah klub setelah menelan 8 kekalahan beruntun di Liga Premier. ( dok. istimewa)

Lintas Topik.Com – Krisis di tubuh Manchester United makin dalam. Di bawah asuhan Ruben Amorim, Setan Merah mencatatkan delapan kekalahan beruntun di Premier League, sebuah rekor terburuk dalam sejarah klub. Kekalahan 0-1 dari Chelsea di Stamford Bridge pada Sabtu (17/5/2025) dini hari WIB menandai titik nadir performa United musim ini.

Gol semata wayang Marc Cucurella di babak pertama memperpanjang rentetan hasil minor yang membuat United tertahan di papan tengah klasemen. Lebih dari sekadar kekalahan, performa United kini mengkhawatirkan baik secara permainan, mentalitas, maupun arah proyek jangka panjang klub.

Rekor Buruk: 8 Kekalahan Beruntun Manchester United

Berikut daftar kekalahan Manchester United di Premier League dalam delapan laga terakhir:

  1. Man United 1–3 Brighton (19 Jan 2025)
  2. Man United 0–2 Crystal Palace (2 Feb 2025)
  3. Tottenham 1–0 Man United (16 Feb 2025)
  4. Nottingham Forest 1–0 Man United (1 Apr 2025)
  5. Newcastle 4–1 Man United (13 Apr 2025)
  6. Man United 0–1 Wolves (20 Apr 2025)
  7. Man United 0–2 West Ham (11 Mei 2025)
  8. Chelsea 1–0 Man United (16 Mei 2025)

Rentetan kekalahan ini membuat peluang United lolos ke kompetisi Eropa semakin menipis.Satu satunya harapan untuk bertanding di level eropa adalah jika mereka menjuarai Liga Europa yang akan digelar minggu depan melawan Tottenham Hotspus.  Di sisa musim, mereka hanya memiliki satu pertandingan tersisa dan praktis tidak memiliki harapan apa pun kecuali meraih kemenangan untuk menjaga harga diri.

 Bukan Hanya Ruben Amorim yang Salah

- Advertisement -

Kritik tajam datang dari berbagai analis sepak bola. Henry Winter dari The Times menulis, “Amorim tampak kehilangan arah. Tim bermain tanpa struktur dan kehilangan semangat juang.”
Sementara itu, Jamie Carragher di Sky Sports menyebutkan, “United bukan hanya krisis taktik, tapi juga krisis karakter. Amorim tidak gagal sendirian—ini kegagalan kolektif dari manajemen hingga pemain.”

Amorim datang dengan reputasi sebagai pelatih brilian dari Sporting CP, tetapi gaya bermain berbasis transisi cepat dan struktur 3-4-3 tak kunjung nyetel dengan karakter skuad United. Banyak pemain terlihat kebingungan dengan peran baru, termasuk Bruno Fernandes dan Marcus Rashford yang tak menunjukkan performa terbaik musim ini.

Apakah Amorim Akan Dipecat?

Tekanan terhadap manajer asal Portugal itu kini semakin besar. Banyak laporan dari media Inggris seperti The Athletic dan Manchester Evening News menyebutkan bahwa petinggi klub mulai mempertimbangkan opsi pengganti untuk musim depan.

Namun, ada juga suara dari internal yang menyarankan untuk tetap memberikan waktu bagi Amorim, terutama karena problem United bukan sekadar soal pelatih: struktur klub yang kacau, kebijakan transfer tanpa arah, serta tekanan media dan suporter yang luar biasa besar menjadi faktor penentu lain dari kegagalan tim.

 Old Trafford Kehilangan Aura

- Advertisement -

Old Trafford, yang dulu dijuluki Teater Impian, kini tak lebih dari panggung frustrasi. Suporter marah, pemain kehilangan motivasi, dan manajemen kembali menghadapi dilema besar di akhir musim.

Jika tidak segera dilakukan evaluasi menyeluruh, Manchester United berpotensi masuk ke dekade baru dengan warisan kegagalan yang lebih panjang daripada masa jayanya.***

Dari berbagai sumber

Editor : Agus Hidayat

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version