Ad image

Festival Lembutan Bansari 2025 Angkat Tradisi Tembakau Temanggungan

28 Views
2 Min Read
Festival Lembutan Bansari 2025 dilangsungkan di Desa Purborejo Kecasmatan Bansari Temanggung. ( LT / Ida Agus)

Temanggung (Lintas Topik) – Festival Lembutan Bansari kembali digelar tahun ini untuk yang keenam kalinya dengan mengusung tema “Reksa Sata Lestari”.

Acara tahunan ini berlangsung selama tiga hari, dari 1 hingga 3 Agustus 2025, dan dipusatkan di Desa Purborejo, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung.

Festival ini menjadi ajang tahunan masyarakat Bansari untuk melestarikan budaya pertanian tembakau, khususnya tradisi lembutan, yaitu proses merajang dan menjemur tembakau secara tradisional menggunakan alat sederhana seperti gobang dan rigen.

Teknik ini diwariskan turun-temurun dan menjadi ciri khas pengolahan tembakau Temanggung yang dikenal memiliki aroma kuat dan bernilai ekonomi tinggi.

Sebanyak 13 peserta dari seluruh desa di Kecamatan Bansari ikut ambil bagian dalam kegiatan utama festival, yakni lomba ngrajang dan nganjang tembakau.

Para peserta menunjukkan keterampilan dalam merajang daun tembakau hingga ukuran sangat halus, kemudian menjemurnya di atas anyaman bambu sesuai teknik tradisional yang masih dipertahankan oleh para petani di lereng Gunung Sindoro.

- Advertisement -

Selain lomba utama, festival juga diramaikan dengan kirab hasil panen, pentas seni rakyat, pameran foto budaya tembakau, serta bazar UMKM lokal.

Berbagai produk unggulan desa seperti kopi, kerajinan bambu, dan makanan khas setempat turut dipamerkan kepada pengunjung.

Proses nganjang, atau menata tembakau yang sudah dirajang ke atas papan rigen dan dijemur di terik matahari hanya dilakukan oleh perempuan. ( LT / Ida Agus)

Festival Lembutan Bansari bertujuan untuk mengangkat kembali nilai-nilai budaya pertanian lokal serta memperkuat posisi petani tembakau dalam rantai distribusi pasar.

Melalui festival ini, para petani diharapkan dapat memperkenalkan tembakau lembutan langsung ke konsumen lintingan dan pasar tradisional, tanpa harus tergantung pada tengkulak atau pabrik besar.

Festival yang pertama kali diselenggarakan pada 2018 ini telah menjadi agenda budaya tahunan di Kecamatan Bansari.

Selain menjadi wadah ekspresi budaya, acara ini juga memperkuat identitas lokal masyarakat agraris Temanggung serta menarik minat wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat kehidupan dan kearifan petani tembakau di dataran tinggi Jawa Tengah.***

- Advertisement -

Eitor : Agus Hidayat

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version