Nikmati Sarapan Roti Bakar Jadul di Taman Prajuritan, Bawa Kembali Suasana Tempo Dulu

60 Views
2 Min Read
Roti Bakar Jadul di Taman Prajuritan Wonosobo (Ida Agus)

Wonosobo, (Lintas Topik.Com) – Kalau kamu sedang mencari sarapan ringan tapi tetap mengenyangkan, coba deh mampir ke lapak Roti Bakar Jadul di kawasan Taman Prajuritan, Wonosobo. Lokasinya gampang banget ditemukan—cukup cari Vespa biru telur asin yang terparkir di sisi utara UPPD Samsat Wonosobo. Itu tandanya kamu sudah sampai.

Lapak ini dirintis oleh Dani, warga Mirombo, Rojoimo. Ia mulai membuka usaha ini sejak Desember 2024. Sebelumnya, Dani bekerja di SPBU Ngasinan dekat rumahnya selama beberapa tahun. Demi menambah penghasilan, ia sempat mencoba peruntungan dengan jualan jagung bakar di sore hari. Sayangnya, cuaca Wonosobo yang sering diguyur hujan membuat usahanya kurang berjalan lancar.

Akhirnya, Dani mencoba konsep baru: roti bakar jadul dengan cita rasa klasik yang sederhana namun bikin nostalgia. Jenis roti yang digunakan juga bukan sembarang roti tawar, melainkan roti jadul dengan tekstur berongga yang khas dan lembut saat digigit.

Cara penyajiannya pun sangat sederhana. Roti cukup diolesi mentega, lalu ditaburi gula pasir atau bisa juga memilih topping gula aren untuk rasa yang lebih legit. Yang bikin spesial, semua rotinya dibakar menggunakan arang. Aroma smokey dan sentuhan cara masak tradisional membuat sensasi jadulnya makin terasa.

Soal harga? Jangan khawatir, satu tangkup roti bakar dijual hanya Rp5.000. Sebagai pelengkap, kamu bisa pesan segelas kopi atau teh manis hangat untuk menemani sarapanmu.

Lapak ini buka setiap hari mulai pukul 06.00 hingga 11.00 WIB. Biasanya, pengunjung mulai ramai sekitar pukul 07.00 sampai 09.00 pagi—pas banget buat mereka yang habis jogging di alun-alun atau pegawai kantor sekitar yang butuh sarapan praktis sebelum mulai kerja.

- Advertisement -

“Dalam sehari biasanya bisa terjual sekitar 15 bungkus, itu setara 60 tangkup roti,” ujar Dani, yang kini dibantu oleh ayah dan istrinya dalam menjalankan usaha.

Menariknya, saat akhir pekan, omzet Dani bisa naik drastis karena banyak warga memanfaatkan waktu libur untuk mencicipi roti bakar jadulnya. Selain rasanya yang khas, suasana hangat dan sederhana lapak ini juga bikin banyak orang betah nongkrong sambil sarapan.***

Editor : Agus Hidayat

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version