Ad image

Pertama Kali, Wonosobo Jadi Tuan Rumah Kualifikasi Bridge Porprov Jateng 2026

36 Views
4 Min Read
Pengurus Gabsi Provinsi Jawa Tengah mengadakan Babak Kualifikasi Borprov di Gedung Korpri Wonosobo. ( LT / Ida Agus)

Wonosobo (LintasTopik.com) — Untuk pertama kalinya, Kabupaten Wonosobo dipercaya menjadi tuan rumah babak kualifikasi cabang olahraga bridge untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah 2026. Sebanyak 15 tim bridge dari kabupaten/kota di Jateng mulai bertanding di Gedung Korpri Wonosobo sejak Kamis (24/7) hingga Minggu (27/7/2025).

Dari babak kualifikasi ini, akan dipilih tujuh pasangan terbaik yang akan mewakili Jawa Tengah dalam Porprov tahun depan.

Ketua Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (Gabsi) Jawa Tengah, Abdul Hadi, menyebutkan bahwa penyelenggaraan kualifikasi ini bukan hanya soal seleksi, tapi juga misi penting untuk memperluas jangkauan olahraga bridge ke daerah-daerah.

“Selama ini, bridge hanya dikenal di kota besar seperti Semarang atau Solo. Kali ini kami gelar di Wonosobo agar bridge tidak dianggap eksklusif. Ini olahraga berpikir yang bisa dimainkan siapa saja, bukan hanya untuk kalangan tua atau elitis,” ujarnya.

Bridge adalah olahraga menggunakan kartu remi yang dimainkan oleh empat orang dalam dua pasangan. Meski tampak seperti permainan biasa, bridge menuntut kecermatan membaca situasi, strategi, dan kemampuan analitis tingkat tinggi.

“Bridge itu bukan soal keberuntungan. Di sini yang diuji adalah kecerdasan dalam membaca pola dan memutuskan langkah dengan cepat dan tepat,” kata Hadi. Ia menekankan bahwa bridge telah lama menjadi cabang resmi dalam berbagai kejuaraan nasional seperti PON dan Porprov.

- Advertisement -

Namun begitu, Hadi tak menampik bahwa olahraga ini masih kurang populer, terutama di kalangan generasi muda. Sebagian besar pemain aktif saat ini didominasi usia lanjut, sehingga regenerasi menjadi hal yang sangat mendesak.

Tidak hanya diminati kaum pria, cabor bridge juga banyak diikuti oleh kaum perempuan. ( LT / ida Agus)

Dari Kompetisi ke Ruang Kelas: Sosialisasi Bridge Masuk Sekolah

Gabsi Jateng telah menggandeng Pemerintah Kabupaten Wonosobo untuk memperluas sosialisasi bridge ke sekolah-sekolah. Hadi mengatakan dirinya telah berbicara langsung dengan Bupati Afif Nurhidayat dan Ketua KONI Wonosobo, Khozin, yang sama-sama menyambut baik gagasan pembinaan sejak dini.

“Kita ingin pelajar mengenal bridge lebih awal. Kalau dari muda sudah terbiasa, nanti bisa tumbuh bibit-bibit atlet potensial. Medali dari bridge itu sama nilainya dengan cabor lain di PON,” jelas Hadi.

Wonosobo, lanjutnya, bisa menjadi model baru pembinaan bridge dari daerah. Ia optimis, dengan dukungan pemerintah dan KONI, Wonosobo bisa mencetak atlet-atlet bridge unggulan yang mampu bersaing di level provinsi maupun nasional.

Selain regenerasi, tantangan lain yang dihadapi cabor bridge adalah minimnya dukungan publik dan sponsor. “Karena tidak sepopuler sepak bola atau bulu tangkis, bridge sering dipandang sebelah mata. Padahal prestasi dari cabor ini bisa sangat membanggakan,” kata Hadi.

- Advertisement -

Ia berharap penyelenggaraan kualifikasi Porprov di Wonosobo bisa menjadi momentum untuk mengubah persepsi tersebut. Bridge bukan sekadar permainan kartu, melainkan olahraga prestasi yang punya potensi besar jika dikelola dengan baik.

“Kami tidak ingin bridge hanya berkembang di kota besar. Harus ada pemerataan dan keberanian membawa olahraga ini ke daerah. Dan Wonosobo sudah membuktikan bahwa itu mungkin,” tegasnya.

Babak kualifikasi ini akan berlangsung hingga Minggu (27/7/2025), dengan sistem pertandingan ketat untuk memilih tujuh pasangan terbaik. Hasilnya akan menjadi dasar penentuan kontingen bridge Jawa Tengah menuju Porprov 2026.***

Editor : Agus Hidayat

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version