Premanisme Masih Marak di Pasar, Pedagang Mengadu ke Bupati: “Kami Diancam Kalau Menolak Bayar!”

17 Views
2 Min Read
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat mengultimatum premanisme yang meresahkan para pedagang di beberapa pasar tradisional Wonosobo. ( Ida Agus)

Wonosobo (Lintas Topik.Com) – Praktik premanisme dan pungutan liar di sejumlah pasar tradisional Wonosobo kian meresahkan. Para pedagang mengaku kerap menjadi korban intimidasi dan pemalakan oleh oknum tak bertanggung jawab yang memungut “iuran” tanpa dasar hukum, bahkan disertai ancaman jika menolak.

Keluhan ini disampaikan langsung kepada Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, dalam audiensi terbuka yang digelar Senin (16/6/2025). Para pedagang menuntut tindakan tegas dari pemerintah daerah.

“Kami bukan hanya dimintai uang secara ilegal, tapi juga diintimidasi. Kalau menolak, kami diancam akan disingkirkan dari lapak,” ungkap seorang perwakilan pedagang dengan nada geram.

Para pedagang juga menyinggung komitmen Presiden Prabowo Subianto yang ingin membersihkan ruang publik dari premanisme. Namun, menurut mereka, kondisi di pasar-pasar tradisional justru menunjukkan sebaliknya.

“Presiden ingin bersihkan premanisme, tapi di pasar kami malah makin menjadi. Kami mohon ketegasan dari Pemkab,” kata pedagang lainnya.

Menanggapi hal itu, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menegaskan bahwa dirinya tidak akan mentoleransi segala bentuk pungli, premanisme, maupun tekanan terhadap pedagang.

“Kami tegas, premanisme dalam bentuk apa pun tidak boleh dibiarkan. Kalau ada pungli, ancaman, tekanan, laporkan. Kami akan tindak,” ujar Afif.

Pemkab, menurutnya, akan memulai penanganan dengan pendekatan persuasif. Para pelaku pungli akan dipanggil dan diberikan peringatan.

“Kita panggil dulu, kita ingatkan. Dielingke. Tarikan itu tidak sesuai aturan,” ucapnya.

Namun, jika pendekatan lunak tidak membuahkan hasil, Bupati memastikan pihaknya akan melibatkan aparat penegak hukum.

- Advertisement -

“Kalau sudah diingatkan masih ngeyel, semprit! Itu sudah jadi ranah aparat penegak hukum,” tegasnya.

Fenomena premanisme di pasar Wonosobo menjadi ujian serius bagi ketegasan pemerintah daerah dan komitmen pusat dalam melindungi pelaku ekonomi kecil dari tekanan ilegal yang merugikan.***

Editor : Agus Hidayat

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version