Wonosobo(Lintas Topik.Com) — Universitas Sains Alquran (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo berhasil meraih predikat akreditasi “Unggul” dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) pada Mei 2025.
Capaian ini menempatkan Unsiq sebagai salah satu perguruan tinggi swasta yang telah memenuhi standar mutu pendidikan tinggi nasional secara komprehensif.
Pencapaian tersebut diumumkan secara resmi dalam konferensi pers yang digelar di Ruang Rapat Gedung Pascasarjana Unsiq, Senin (23/6/2025).
Rektor Unsiq, Dr H Z Sukawi, MA menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas predikat tertinggi yang diraih kampus berbasis pesantren tersebut.
“Akreditasi Unggul adalah pengakuan tertinggi bagi sebuah perguruan tinggi di Indonesia. Ini menjadi bukti bahwa Unsiq tidak hanya memberikan pendidikan berkualitas, tapi juga unggul dalam manajemen, SDM, proses perkuliahan, hingga pengabdian kepada masyarakat,” ujar Sukawi.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja kolektif seluruh civitas akademika Unsiq, terutama Lembaga Penjamin Mutu (LPM) yang memastikan seluruh aspek akademik dan non-akademik berjalan sesuai dengan standar BAN-PT.
Dalam pemaparan tersebut, hadir pula jajaran pimpinan Unsiq seperti Wakil Rektor I Dr KH Ngarifin Shidiq, MPd, Wakil Rektor II Dr H Mahfudz Junaedi, MH, Wakil Rektor III Dr Heri Hermanto, ST, serta para dekan, kepala biro, dan pimpinan lembaga di lingkungan kampus.
Rektor Sukawi juga menegaskan komitmen Unsiq untuk terus memperkuat identitas sebagai perguruan tinggi Islam yang mengintegrasikan sains dengan nilai-nilai Alquran. Ia menyebut visi besar Unsiq adalah “membawa Islam dan Alquran ke kancah global melalui pendidikan tinggi.”
Salah satu ciri khas Unsiq yang menonjol adalah sistem kuliah plus ngaji yang diterapkan secara konsisten. Menurut Warek I Dr KH Ngarifin Shidiq, MPd, sistem tersebut memungkinkan mahasiswa untuk menempuh pendidikan akademik sambil nyantri di pondok pesantren sekitar kampus.
“Di sekitar kampus Unsiq terdapat sekitar 40 pondok pesantren yang sebagian besar diasuh oleh dosen Unsiq sendiri. Hal ini menciptakan suasana akademik yang religius dan unik, karena dosen kami tak hanya ahli di bidangnya, tapi juga mendalami ilmu keislaman,” ujar Ngarifin.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa keberadaan kampus di wilayah pedesaan justru menjadi nilai tambah tersendiri. Lokasi yang relatif jauh dari hiruk pikuk kota besar dinilai lebih kondusif dan aman oleh banyak orang tua yang mempercayakan pendidikan anak-anaknya di Unsiq.
Sementara itu, Warek II Dr H Mahfudz Junaedi, MH menambahkan bahwa perkembangan infrastruktur dan digitalisasi kampus dalam satu dekade terakhir juga menjadi salah satu indikator penilaian BAN-PT. Ia menyebut keberadaan Kampus II di Jalan Dieng Krasak, Mojotengah, sangat berpengaruh terhadap akreditasi.
“Seluruh sistem administrasi akademik sudah berbasis digital. Proses belajar mengajar pun telah memanfaatkan smart room dan class room berstandar internasional. Kami juga tengah membangun fasilitas rumah sakit di kompleks Kampus II sebagai bagian dari penguatan layanan dan pendidikan,” katanya.
Dalam aspek tata kelola keuangan, Unsiq juga mencatatkan pencapaian positif. Laporan keuangan dari dana APBN dan APBD mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), memperkuat citra kampus sebagai lembaga yang transparan dan akuntabel.
Dengan capaian akreditasi “Unggul” ini, Unsiq menargetkan peningkatan kerjasama internasional, penguatan riset, serta pengembangan kurikulum berbasis integrasi antara sains, teknologi, dan nilai-nilai Alquran.***
Editor : Agus Hidayat