Wonosobo (Lintas Topik.Com) – Ratusan pengemudi truk dari komunitas All Com Wonosob menggelar unjuk rasa menolak penerapan regulasi Over Dimensi Over Load (ODOL) di Terminal Wisata Mendolo, Kabupaten Wonosobo, Kamis (19/6/2025).
Aksi ini menyebabkan kemacetan parah di ruas jalan nasional Wonosobo–Kertek, lantaran sopir memblokade jalan dan melakukan sweeping terhadap truk yang tidak ikut aksi.
Para sopir menilai regulasi ODOL merugikan pengemudi karena ketentuan teknis tidak sejalan dengan kondisi lapangan. Mereka mendesak pemerintah meninjau ulang kebijakan tersebut dan menunda penerapan sanksi.
Aksi ini diikuti oleh sedikitnya 16 komunitas truk dari Wonosobo dan Banjarnegara. Menurut Wakil Ketua All Com, Susilo, para sopir bersedia mematuhi aturan tonase, namun kendala utama datang dari pihak pengusaha transportasi yang enggan menyesuaikan spesifikasi armada karena berimbas pada biaya operasional.
“Kami sebenarnya setuju pembatasan tonase, tetapi para pengusaha transportasi yang belum siap. Kalau dipaksakan, sopir yang akan dikorbankan,” ujar Susilo.
Menurut Susilo, unjuk rasa ini merupakan tindak lanjut dari audiensi pada 2022 dengan Komisi V DPR RI dan Kemenhub yang tidak membuahkan hasil. Kini saat kebijakan ODOL kembali dijalankan, para sopir menilai belum ada solusi konkret atas persoalan di lapangan.
Aksi sempat memanas karena tidak ada perwakilan Dinas Perhubungan atau DPRD yang datang. Namun setelah tekanan massa, Ketua DPRD Wonosobo Eko Prasetyo dan Kepala Disperkimhub Agus Susanto akhirnya menemui peserta aksi.
Eko menyatakan dukungan terhadap aspirasi sopir dan berjanji menyampaikan ke pemerintah pusat.
Agus Susanto menambahkan bahwa regulasi ODOL saat ini masih dalam tahap sosialisasi, dan belum ada penindakan karena kondisi di lapangan belum memungkinkan.***
Editor : Agus Hidayat