Ad image

Ratusan Warga Jambusari Geruduk Caffe Shaka Wonosobo Usai Anggota TNI Tewas Dibacok

21 Views
3 Min Read
Aksi massa Jambusari: perusakan dan pembakaran ban di Café Shaka Wonosobo buntut pembacokan Serda Rohman. ( LT/ Ida Agus)

Wonosobo (LintasTopik.com) – Ratusan warga Jambusari, Kelurahan Kertek, Kabupaten Wonosobo, menggeruduk dan merusak Caffe Shaka di Desa Jolontoro, Kecamatan Sapuran, Minggu (15/9/2025). Aksi ini dipicu kemarahan massa setelah Anggota TNI Serda Rohman Setyawan tewas dibacok oleh pengunjung kafe saat melerai keributan. Kasus pembacokan di kafe Wonosobo itu memicu gelombang protes warga yang menuntut penutupan kafe.

Massa datang menggunakan truk menuju Caffe Shaka Wonosobo. Mereka melempari kaca-kaca kafe hingga pecah, mengeluarkan meja dan kursi untuk dihancurkan, serta mencorat-coret dinding dengan kecaman terhadap aksi pembacokan Serda Rohman Setyawan. Warga juga membakar ban di depan kafe sehingga menimbulkan asap hitam pekat. Akibat aksi tersebut, kafe mengalami kerusakan cukup parah.

Selain merusak, warga menuntut agar Caffe Shaka Wonosobo ditutup dan pemiliknya meminta maaf kepada keluarga korban. Aksi massa akhirnya berhasil diredam aparat kepolisian yang berjaga di lokasi, dan tuntutan warga untuk menutup kafe disepakati. Massa pun secara bertahap membubarkan diri.

Salah satu warga Jambusari, Freda, mengatakan aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas atas tewasnya Serda Rohman Setyawan,. “Pak Rohman sebagai anggota TNI sangat baik kesehariannya di kampung, kami kaget ketika tahu musibah yang menimpanya,” ujarnya.

Freda juga menceritakan kronologi pembacokan di Caffe Shaka Wonosobo. Saat kejadian, ia bersama almarhum berada di kafe. Operator karaoke meminta bantuan karena terjadi keributan. Serda Rohman melerai dan meminta mereka pulang, namun pelaku Iwan Merapi justru kemudian mengambil senjata tajam dari mobil dan membacok leher Serda Rohman.

Kapolres Wonosobo Pastikan Kasus Pembacokan Serda Rohman Setyawan Diusut

- Advertisement -

Kapolres Wonosobo, AKBP M. Kasim Akbar Bantilan, menyatakan kasus pembacokan Serda Rohman Setyawan masih dalam pengungkapan. “Tim sedang bekerja, semoga segera terungkap,” ujarnya kepada awak media usai aksi warga. Kapolres juga membenarkan tuntutan warga Jambusari untuk menutup kafe telah disepakati.

Sementara itu Kepala Desa Sedayu Kecamatan Sapuran, Trubus, mengungkapkan pelaku pembacokan Iwan Merapi merupakan warganya dan dikenal sering membuat masalah. “Iwan baru lima bulan keluar dari penjara, bahkan sebelumnya sempat membacok kakaknya sendiri,” kata Trubus. Ia juga menyebut Caffe Shaka Wonosobo sudah lama meresahkan warga. “Kami sangat setuju jika kafe itu ditutup karena sering terjadi kasus kejahatan di sana,” tambahnya.*** Editor : Agus Hidayat

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version