Ad image

Siswa SD di Kertek Meninggal Diduga Dipukul Teman Sekelas, Ayah Korban Menuntut Keadlian

20 Views
2 Min Read
Dedi Hendi Kurnia , ayah siswa yang meninggal dunia akibat dugaan pemukulan oleh teman sekelas menunjukkan foto almarhum anaknya saat dirawat di RS PKU. ( LT /Ida Agus)


Wonosobo (Lintas Topik.com) – Seorang siswa kelas 3 sekolah dasar di Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, berusia 9 tahun, meninggal dunia setelah diduga dipukul oleh teman sekelasnya saat upacara di sekolah. Kasus ini kini tengah diselidiki oleh Satreskrim Polres Wonosobo meski penyelidikan terkendala karena pihak keluarga menolak dilakukan otopsi terhadap korban.


Ayah korban, Dedi Hendi Kurnia, warga Desa Jambusari, Kecamatan Kertek, menceritakan bahwa anaknya sempat mengeluh sakit di bagian perut dan sesak di dada usai dipukul temannya. Dedi mendapat kabar anaknya sakit pada Selasa (1/10) atau Rabu (2/10).

“Sabtu sore (4/10) anak saya dibawa ke RS PKU Wonosobo karena kondisinya makin lemah. Di sana saya tanya langsung, dan anak saya bilang kalau dia dipukul teman sekelasnya di bagian perut,” ungkap Dedi.

Menurut Dedi, ada saksi yang melihat peristiwa pemukulan hingga korban sempat pingsan. Setelah disampaikan ke dokter bahwa korban sempat dipukul, pemeriksaan dilakukan lebih intensif. Dokter kemudian meminta keluarga menandatangani surat persetujuan untuk perawatan di ruang ICU.

“Saat dirawat, sempat disedot cairan dari tubuhnya dan keluar sekitar dua liter cairan berwarna merah,” ujar Dedi.

Pada Minggu (5/10), Dedi sempat menghubungi wali kelas untuk memberitahukan kondisi anaknya. Keesokan harinya, sejumlah guru datang menjenguk ke rumah sakit.

- Advertisement -

 Namun, Dedi mengaku mendengar kabar yang beredar di sekolah bahwa anaknya disebut menderita penyakit paru-paru basah.

“Bagaimana mungkin disebut paru-paru basah,  cairannya saja merah,” tegasnya. Dedi menambahkan pihak sekolah mengatakan tidak tahu menahu dengan kejadian tersebut,

Sebelum meninggal, korban sempat menyampaikan keinginannya untuk pindah sekolah.

Kasatreskrim Polres Wonosobo, AKP Arif Kristiawan, membenarkan bahwa kasus tersebut masih dalam penyelidikan.

 “Kami terus mendalami penyebab pasti kematian korban. Kendalanya, pihak keluarga menolak dilakukan otopsi,” kata Arif.

Dedi mengaku menolak otopsi karena tak tega dengan kondisi anaknya. “Kalau hasil otopsi hanya untuk efek jera, saya rasa percuma. Saya sudah ikhlas, tapi tetap ingin keadilan,” ujarnya.

- Advertisement -

Ia juga tidak menutup kemungkinan pihak keluarga akan menempuh langkah hukum setelah masa berkabung selesai.***

Editor : Agus Hidayat

Share This Article
Lintas Topik adalah media online yang memuat berbagai berita dalam berbagai genre. Namun lebih berfokus pada konten lokal dan olah raga. Dikelola oleh tenaga jurnalis yang berkompeten di bidang media. Selain itu Lintas Topik juga memiliki chanel Podcsat yang secara rutin disiarkan dua kali seminggu di dua Radio Radio Citra Fm, Purnamasidi Fm dan Channel Youtube.
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version