Ad image

Timnas Hadapi Tantangan Berat di Babak 4 Kualifikasi Piala Dunia: Arab Saudi dan Irak Siap Hadang Langkah Indonesia

26 Views
4 Min Read
Timnas Indonesia akan kembali menghadapi Arab Saudi dalam putaran ke 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. ( LT / dok. istimewa)

Jakarta (LintasTopik.Com) – Timnas Indonesia dipastikan menghadapi jalan terjal di Babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Hasil undian terbaru menempatkan skuad Garuda satu grup dengan dua raksasa Asia: Arab Saudi dan Irak, dua negara dengan sejarah panjang di kompetisi regional maupun global.

Kedua tim lawan bukan hanya berpengalaman tampil di ajang Piala Dunia, namun juga memiliki skuad bertabur bintang serta pelatih berkaliber internasional.

 Sementara itu, Indonesia masih terus berbenah di bawah kepemimpinan pelatih Patrick Kluivert, yang membawa ambisi tinggi membawa Garuda terbang lebih tinggi.

Timnas Arab Saudi dikenal sebagai salah satu kekuatan dominan di kawasan Asia. Mereka telah tujuh kali tampil di Piala Dunia sejak 1994 dan dipastikan menjadi tuan rumah edisi 2034.

Prestasi terbaik mereka terjadi pada debut di Amerika Serikat 1994 saat melaju hingga babak 16 besar. Di Piala Dunia 2022 Qatar, Saudi mencatat sejarah dengan mengalahkan Argentina 2-1—hasil yang disebut-sebut sebagai salah satu kejutan terbesar dalam sejarah turnamen.

Saat ini, tim berjuluk Green Falcons itu kembali ditangani Hervé Renard, pelatih asal Prancis yang sempat menukangi Arab Saudi dari 2019 dan kembali dipercaya memimpin skuad usai dipecatnya Roberto Mancini pada Oktober 2024.

- Advertisement -

Pemain kunci seperti Salem Al-Dawsari dan Mohammed Kanno menjadi andalan dalam membangun lini tengah yang dinamis dan kreatif. Dengan sokongan infrastruktur dan investasi besar melalui proyek Vision 2030, Saudi tampil dengan kekuatan penuh dan target tinggi: lolos otomatis ke Piala Dunia tanpa melalui play-off.

Irak, Singa Mesopotamia yang Menghadang

Meski hanya sekali tampil di Piala Dunia (1986), Irak memiliki reputasi kuat di kawasan Asia Barat. Prestasi terbaik mereka adalah juara Piala Asia 2007, ketika menundukkan Arab Saudi di final yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.

Dalam beberapa tahun terakhir, Irak menunjukkan grafik peningkatan performa yang konsisten. Di babak kedua kualifikasi, mereka tampil meyakinkan dengan membantai Indonesia 5-1 di Basra serta menutup fase grup dengan kemenangan telak atas Filipina.

Irak saat ini ditangani pelatih asal Spanyol, Jesús Casas, yang dikenal mampu memadukan pemain muda dan senior dengan pendekatan taktik modern ala Eropa. Pemain seperti Aymen Hussein, Osama Rashid, dan Ali Jassim menjadi ancaman serius di lini depan.

Indonesia: Tantangan Berat untuk Patrick Kluivert

- Advertisement -

Di sisi lain, Indonesia datang ke babak keempat dengan wajah baru. Pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert, resmi ditunjuk sebagai pelatih kepala pada Januari 2025, menggantikan Shin Tae-yong. Dengan kontrak hingga 2027, eks striker Barcelona itu membawa serta staf pelatih berpengalaman dari Eropa.

Kluivert telah mencatatkan sejumlah hasil positif di laga uji coba, termasuk kemenangan atas Bahrain dan China. Namun, menghadapi Arab Saudi dan Irak akan menjadi ujian sesungguhnya bagi pelatih 48 tahun tersebut.

Format Lolos dan Peluang

Dari grup ini, hanya juara grup yang akan lolos otomatis ke Piala Dunia 2026, sementara runner-up harus melalui babak play-off antarzona. Dengan status sebagai tim dengan ranking FIFA terendah di grup, Indonesia harus tampil nyaris sempurna di tiap pertandingan jika ingin menjaga peluang lolos.

Kunci keberhasilan Indonesia terletak pada kedisiplinan lini belakang, pemanfaatan peluang di kandang, serta manajemen mental saat bertemu dua raksasa Asia yang berpengalaman dan sarat bintang.

Dengan hadirnya Arab Saudi dan Irak sebagai lawan satu grup, Timnas Indonesia menghadapi salah satu tantangan terbesar dalam sejarah kualifikasi Piala Dunia mereka. Di atas kertas, kedua tim lebih unggul dalam hal pengalaman, kualitas skuad, dan kedalaman taktik.

Namun, sepak bola selalu menyimpan kejutan. Dengan dukungan penuh dari suporter, strategi tepat dari Kluivert, dan semangat pantang menyerah ala Garuda, Indonesia tetap memiliki peluang untuk menciptakan kejutan.***

Editor : Agus Hidayat


Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version