Ahmad Luthfi : Jangan Hanya Menanam,  Rawat Juga Mangrove di Pesisir

7 Views
4 Min Read
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi melaunching program Selamatkan Pesisir Jawa Tengah yang dilakukan di Pantai Kertosari, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Jumat, (27/6) ( dok. Humas Prov Jateng).

Pemalang (Lintas Topik.Com) – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meluncurkan program “Selamatkan Pesisir Jawa Tengah” di Pantai Kertosari, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Jumat (27/6). Program ini bertujuan mengatasi abrasi, intrusi air laut, dan banjir rob yang kerap melanda kawasan pesisir, sekaligus menjadi langkah konkret pelestarian ekosistem.

Dalam sambutannya, Luthfi menegaskan bahwa penyelamatan pesisir tidak cukup hanya dengan menanam mangrove, tetapi harus dibarengi dengan upaya merawatnya secara berkelanjutan.

“Jangan hanya gagah menanam, tapi tidak merawat. Saya minta bupati, wali kota, BUMD, dan dinas lingkungan hidup untuk mengecek tanaman satu minggu setelah ditanam, apakah bisa tumbuh atau tidak. Itu akan mendorong masyarakat ikut mencintai dan menanam,” tegas Luthfi.

Ia mengungkapkan kekecewaannya karena jutaan mangrove yang sempat ditanam saat dirinya masih menjabat sebagai Kapolda Jateng kini tidak lagi terlihat. Untuk itu, ia meminta seluruh elemen bergerak bersama menjaga tanaman yang sudah ditanam.

Program ini menjadi bagian dari Gerakan Menanam dan Merawat 12 Juta Mangrove Tahun 2025–2029 yang digagas Yayasan Kelola Lingkungan Pesisir Nusantara. Peluncuran program turut dihadiri Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Bupati Pemalang Mansur Hidayat, serta perwakilan dari Pemkab Batang, Kabupaten Pekalongan, dan Kota Pekalongan.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyerahkan bibit cemara laut dan mangrove kepada petani saat launching program ” Selamatkan Pesisir Jawa Tengah” di Pantai Kertosari Ulujami Pemalang, Jum’at, 27/6. ( dok Humas Prov Jateng)

Selaras dengan program Pemprov Jateng bertajuk Mageri Segoro, gerakan ini ditargetkan mampu menanam 1,5 juta bibit mangrove di sepanjang pesisir utara dan selatan Jawa Tengah hingga Desember 2025.

- Advertisement -

“Mageri Segoro ini adalah pagar alami agar laut kita tidak mengganas ke daratan. Garis pantai Jawa Tengah itu 997 kilometer. Sampai Desember nanti, target 1,5 juta mangrove harus tercapai dan kami ajukan ke MURI,” ujar Luthfi.

Ketua Yayasan Kelola Lingkungan Pesisir Nusantara, Ardas Patra, menjelaskan bahwa aksi penanaman kali ini melibatkan sembilan desa terdampak rob dan abrasi di Kabupaten Pemalang, dengan target 5.000 pohon mangrove.

“Gerakan ini akan diperluas ke seluruh wilayah pesisir di Pemalang, Pekalongan, Kota Pekalongan, dan Kabupaten Batang. Totalnya mencakup 132 hektare lahan dengan kebutuhan sekitar 500 ribu batang mangrove yang ditanam secara bertahap selama enam bulan,” jelas Ardas.

Ia menambahkan, setiap desa akan diperkuat sekitar 10 relawan yang bertugas menanam sekaligus merawat mangrove hingga melewati masa kritis pertumbuhan. Mereka juga akan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pelestarian ekosistem pesisir.

“Yang paling berat itu mengubah kesadaran. Menanam itu mudah, merawat sampai tumbuh sehat dan berfungsi itulah tantangannya. Tapi dari situlah harapan untuk tata pesisir kita bisa dibangun,” lanjutnya.

Sementara itu, Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyampaikan apresiasinya terhadap sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga lingkungan pesisir.

- Advertisement -

“Gerakan ini adalah bentuk kesadaran kita untuk menyelamatkan masa depan. Saya berterima kasih kepada penggiat lingkungan, ini langkah sederhana namun punya dampak besar,” ujar Muzani.

Ia juga mendukung langkah Pemprov Jateng yang memulai pembibitan sendiri guna memenuhi kebutuhan mangrove. Menurutnya, keterbatasan bibit tidak boleh menjadi penghalang bagi upaya penyelamatan pantai.

“Ketersediaan bibit memang menjadi tantangan, tetapi langkah gubernur dan jajarannya melakukan pembibitan sangat tepat. Kita butuh pagar laut jangka panjang untuk melindungi daratan,” tandasnya.

Dengan kolaborasi lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat, program Selamatkan Pesisir Jawa Tengah diharapkan mampu mengembalikan fungsi ekologis wilayah pesisir, sekaligus meningkatkan ketahanan lingkungan dari ancaman perubahan iklim dan kerusakan alam.***

Editor : Agus Hidayat

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version