Wonosobo (LintasTopik.com) – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Wonosobo mengajukan anggaran sebesar Rp2,5 miliar kepada DPRD untuk mendukung pelaksanaan Pra Pekan Olahraga Provinsi (Pra Porprov) 2025.
Pengajuan tersebut disampaikan dalam audiensi bersama Komisi D DPRD Wonosobo yang digelar pada Rabu (28/5), dengan dihadiri pengurus dari 39 cabang olahraga (cabor).
Ketua KONI Wonosobo, M. Khozin, menyebut dana itu dibutuhkan untuk mendukung persiapan 646 atlet dari 38 cabor. Anggaran akan digunakan untuk biaya operasional, transportasi, uang saku atlet, honor pelatih, seragam, hingga try out.
“Kami belum memiliki dana tersebut. Karena itu, kami mohon difasilitasi oleh DPRD dan Pemkab Wonosobo,” ujar Khozin kepada wartawan usai audiensi.
Khozin menambahkan, meskipun ada 8 cabor unggulan seperti Kick Boxing, Silat, Paralayang, Aero Modelling, Arung Jeram, dan E-Sport, namun pihaknya berkomitmen untuk tidak menganaktirikan cabor lainnya.
Ia juga mengakui sulitnya mencari sumber dana alternatif seperti CSR dari BUMD, karena sebagian besar anggaran mereka telah digunakan untuk kegiatan lain.
“Kami ingin para atlet fokus berlatih, tidak terbebani dengan urusan anggaran. Jika target dana tidak tercapai, kami akan lakukan efisiensi pada masing-masing cabor,” tambahnya.
Khozin mengungkapkan bahwa atlet yang memiliki peluang medali pasti akan menjadi prioritas. KONI juga telah berhasil menarik kembali atlet asal Wonosobo yang sebelumnya membela daerah lain, seperti atlet eks-Purbalingga peraih tiga emas.
Namun tidak semua permintaan bisa dipenuhi. Atlet panahan yang kini membela Kabupaten Pati diminta membayar Rp400 juta untuk kembali ke Wonosobo, dan atlet renang diminta Rp300 juta, namun tawaran itu ditolak karena keterbatasan dana.
Wonosobo Jadi Tuan Rumah Tiga Cabor Pra Porprov
Pra Porprov Jawa Tengah akan digelar pada Juli hingga September 2025. Wonosobo mendapat kehormatan sebagai tuan rumah untuk tiga cabor, yaitu:
- Triathlon di kawasan Bedakah
- Bridge di Gedung Korpri
- E-Sport di SMA Muhammadiyah
Ketua Komisi D DPRD Wonosobo, Suwondo Yudhistiro, menyatakan bahwa kondisi keuangan daerah saat ini dalam posisi sulit.
“APBD sudah ditetapkan, dan pembahasan anggaran perubahan belum dimulai. Sementara Wonosobo mengalami defisit anggaran Rp10 miliar,” ujar Suwondo.
Ia juga menilai pengajuan dana ini terlambat, seharusnya diajukan jauh sebelum pelaksanaan. Meski demikian, DPRD akan tetap berupaya mencari solusi terbaik.
“Kalau tidak ikut Pra Porprov, pembinaan olahraga bisa terhambat. Dan citra Wonosobo di tingkat Jawa Tengah bisa tercoreng,” tegasnya.
Hasil audiensi ini akan segera dibahas lebih lanjut di tingkat pimpinan DPRD.(***)
Editor : Agus Hidayat
