Trump Umumkan Rencana Pencabutan Sanksi “Brutal” AS terhadap Suriah Usai Konsultasi dengan Erdogan dan Pangeran MbS

44 Views
3 Min Read
Presiden Amerika Serikast Donald Trump umumkan rencana pencabutan sanksi bagi Suriah. (Antara)

Lintas Topik. Com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengejutkan dunia dengan pengumuman rencana pencabutan sanksi ekonomi yang selama ini disebut “brutal dan melumpuhkan” terhadap Suriah. Langkah ini muncul setelah serangkaian konsultasi intensif dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, yang sama-sama mendorong normalisasi hubungan dengan Damaskus.

Dalam forum investasi bergengsi di Riyadh, Selasa (14 Mei 2025), Trump menegaskan bahwa kini adalah waktu yang tepat bagi Suriah untuk bangkit dari keterpurukan dan meraih kembali kejayaannya. “Saya akan memerintahkan pencabutan sanksi terhadap Suriah demi memberi mereka peluang mewujudkan potensinya,” ujar Trump di hadapan para investor dan pemimpin dunia.

Konsultasi Trump dengan Erdogan dan Mohammed bin Salman menunjukkan adanya upaya regional untuk mengakhiri isolasi ekonomi dan politik yang sudah berlangsung bertahun-tahun terhadap Suriah. Putra Mahkota Arab Saudi bahkan secara khusus menghubungi Trump dan mendukung pencabutan sanksi tersebut, berharap Suriah bisa kembali stabil dan berkontribusi dalam perdamaian kawasan.

Sanksi-sanksi yang diberlakukan AS sejak awal konflik Suriah bertujuan untuk menekan rezim Bashar Al-Assad agar menghentikan kekerasan. Namun, embargo ini juga berdampak luas pada rakyat Suriah, memperburuk krisis kemanusiaan dan ekonomi negara tersebut. Kini, pengumuman Trump memicu pro dan kontra, dengan sejumlah pengamat menilai ini sebagai langkah berani yang bisa membuka babak baru hubungan AS-Suriah.

Tidak hanya AS, Presiden Prancis Emmanuel Macron juga menyatakan bahwa Uni Eropa berencana mencabut sanksi secara bertahap, menandai perubahan sikap Barat terhadap rezim yang telah berkuasa hampir 25 tahun. Di tengah kunjungan Trump ke Arab Saudi, Gedung Putih mengonfirmasi pertemuan antara Trump dengan Presiden Suriah Ahmed Al-Sharaa pada Rabu, menambah spekulasi bahwa hubungan diplomatik akan segera normal.

Menariknya, Bashar Al-Assad sendiri dikabarkan melarikan diri ke Rusia pada 8 Oktober 2024, mengakhiri rezim Partai Baath yang telah berkuasa sejak 1963. Situasi ini membuka peluang baru bagi Suriah untuk menata ulang pemerintahan dan hubungan internasionalnya, sekaligus menimbulkan ketidakpastian politik yang belum pernah terjadi sebelumnya.

- Advertisement -

Langkah pencabutan sanksi ini diprediksi akan membawa perubahan besar dalam dinamika politik Timur Tengah. Namun, banyak pihak mengingatkan bahwa keberhasilan normalisasi hubungan tergantung pada perubahan nyata di dalam Suriah, termasuk penyelesaian konflik dan perlindungan hak asasi manusia. Sementara itu, dunia kini menanti perkembangan berikutnya dari pertemuan Trump dan delegasi Suriah yang dinilai krusial untuk masa depan kawasan.***

Sumber : Antara

Editor : Agus Hidayat

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version