Ad image

Wonosobo Catat Rekor Penurunan Kemiskinan Tertinggi, Turun 1,94 Persen dalam Setahun

39 Views
3 Min Read

Wonosobo (Lintas Topik) – Kabupaten Wonosobo mencatat sejarah baru dengan penurunan angka kemiskinan terbesar sepanjang masa.

Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Maret 2025, angka kemiskinan berhasil ditekan dari 15,28 persen pada 2024 menjadi 13,34 persen di 2025, atau turun signifikan sebesar 1,94 persen.

Capaian ini sekaligus melampaui tren penurunan angka kemiskinan di tahun-tahun sebelumnya yang rata-rata hanya berkisar 0,05–0,03 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Wonosobo menyebut, penurunan ini menjadi rekor terbesar sepanjang sejarah daerah tersebut.

Sinergi Pemerintah Pusat hingga Daerah

Pemerintah Kabupaten Wonosobo menyebut keberhasilan ini merupakan buah dari sinergi kebijakan yang dijalankan bersama antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, hingga desa.

- Advertisement -

Wakil Bupati Wonosobo, Amir Hussein menegaskan bahwa pengentasan kemiskinan tidak mungkin dicapai tanpa koordinasi yang solid antar-lembaga.

“Tugas dan kewenangan terbagi sesuai peran. Dengan begitu, jajaran pemerintahan mampu menjangkau masyarakat lebih luas dan merata. Hasilnya adalah pembangunan yang berkeadilan, yang tidak hanya dirasakan di pusat kota tetapi juga di desa-desa,” tegas Wakil Bupati.

Fokus pada Program Pro-Rakyat

Ia juga mengingatkan agar perangkat daerah dan BUMD tidak terjebak pada kegiatan seremonial.

Anggaran, kata dia, harus benar-benar diarahkan untuk program pro-masyarakat.

“Saya mendorong agar setiap kegiatan tetap mengedepankan pelayanan yang prima dan akuntabel, serta menghindari kegiatan yang hanya bersifat hura-hura,” tambahnya.

- Advertisement -

Kebijakan pro-rakyat yang dianggap berhasil antara lain pembangunan infrastruktur yang mengurangi kantong-kantong kemiskinan, program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), serta penyaluran bantuan sosial yang lebih tepat sasaran.

Kepala BPS Kabupaten Wonosobo, Mustaqim, menyampaikan bahwa penurunan sebesar 1,94 persen dalam kurun satu tahun merupakan rekor tertinggi yang pernah dicapai.

“Selama ini penurunan kemiskinan di Wonosobo cenderung stagnan. Namun tahun 2025 membuktikan bahwa langkah terukur pemerintah daerah mampu membawa hasil yang signifikan,” jelasnya.

Ia menambahkan, faktor lain yang turut mendorong penurunan adalah membaiknya iklim usaha lokal, berkembangnya sektor UMKM, serta meningkatnya partisipasi masyarakat dalam program pemberdayaan ekonomi.

Meski catatan ini membanggakan, Pemkab Wonosobo menegaskan bahwa pekerjaan rumah belum selesai.

Pemerintah bertekad mempertahankan momentum penurunan kemiskinan agar tidak hanya bersifat sementara.

“Kami ingin capaian ini berkelanjutan. Karena itu, strategi ke depan bukan hanya menekan angka kemiskinan, tapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pendidikan, kesehatan, dan kesempatan kerja yang lebih luas,” tutur Wakil Bupati.

Dengan capaian tersebut, Wonosobo menegaskan komitmennya menuju tata kelola pemerintahan yang lebih baik, kolaborasi yang solid, serta pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.***

Editor : Agus Hidayat

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version