Wonosobo (Lintas Topik.Com)– Upaya mencegah potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) terus digencarkan oleh jajaran Kepolisian. Salah satunya dilakukan melalui kegiatan sambang dan penyuluhan oleh Satuan Tugas (Satgas) II Binmas Operasi Aman Candi 2025 yang menyasar sektor swasta, termasuk perkebunan.
Pada Rabu (14/5), Satgas II Binmas menyambangi PT Perkebunan Tambi, salah satu perusahaan perkebunan teh terbesar di Kabupaten Wonosobo. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara kepolisian dan pihak swasta dalam menjaga lingkungan kerja yang aman dan terbebas dari ancaman aksi premanisme.
Dalam kegiatan tersebut, personel Satgas II memberikan penyuluhan secara langsung kepada jajaran manajemen dan perwakilan karyawan perusahaan. Mereka mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap tindakan-tindakan premanisme yang masih kerap terjadi di berbagai wilayah, termasuk di kawasan industri dan perkebunan.
“Kami mengajak seluruh karyawan dan manajemen PT Perkebunan Tambi untuk tidak ragu melapor kepada polisi apabila sewaktu-waktu terjadi aksi premanisme yang meresahkan,” tegas Ipda Budi, mewakili Satgas II Binmas.
Menurutnya, aksi premanisme bukan hanya mengganggu kenyamanan bekerja, tetapi juga bisa berdampak pada iklim investasi dan produktivitas perusahaan. Oleh karena itu, keterlibatan aktif semua pihak sangat dibutuhkan untuk mencegahnya sejak dini.
Sebagai bentuk dukungan terhadap kemudahan pelaporan, Satgas II juga memperkenalkan Call Center Polri 110 kepada para peserta. Layanan ini memungkinkan masyarakat menghubungi pihak kepolisian kapan pun secara cepat dan tanpa biaya, jika menemukan potensi gangguan kamtibmas di sekitarnya.
Dalam suasana yang interaktif, pihak perusahaan menyambut baik kehadiran Satgas II Binmas dan menyatakan komitmennya untuk mendukung keamanan lingkungan kerja. Mereka juga mengapresiasi langkah preventif dari kepolisian yang dianggap mampu menumbuhkan rasa aman bagi para pekerja.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Operasi Aman Candi 2025 yang secara serentak digelar di berbagai daerah di Jawa Tengah. Operasi ini difokuskan pada upaya preemtif dan preventif, terutama menjelang agenda-agenda besar nasional maupun lokal yang rawan gangguan keamanan.
Melalui kunjungan semacam ini, diharapkan terbangun komunikasi yang baik antara pihak kepolisian dan pelaku usaha, sehingga setiap potensi gangguan keamanan dapat diatasi secara cepat dan efektif.
“Kami berharap sinergi ini terus terjalin agar suasana kerja yang aman dan kondusif bisa dirasakan oleh semua pihak,” pungkas Ipda Budi.***
Editor : Agus Hidayat
